Warga Makassar Lakukan Ritual Sesajen Untuk Air Bersih, Anggota DPR Angkat Bicara

  • Bagikan
Warga Tallo, Makassar melakukan ritual sesajen karena suplai dari PDAM terganggu.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Warga Kecamatan Tallo, Kota Makassar mengeluh. Air PDAM terganggu belakangan ini. Sementara proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mamminasata yang digodok sejak 2019, hingga kini masih mangkrak.

Proyek Strategi Nasional itu disebut bisa menjawab kebutuhan air bersih. Apalagi proyeknya menyasar Makassar, Maros, Sungguminasa (Gowa) dan Takalar (Mamminasata).

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady. Ia menyebut SPAM sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi warga yang tinggal di wilayah pesisir kota Makassar.

“Makassar terlebih khusus saya tekankan sangat memerlukan air bersih,” ungkapnya kepada fajar.co.id di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis 15 Juni 2023.

Ia menyoroti di daerah pinggir laut. Menurutnya, warga Makassar di sekitar sana kesulitan mendapat air bersih.

“Di daerah Ujung Tanah sana, bagaimanapun dia bor pasti tidak bisa dapatkan air bersih. Kalau tidak keruh ya airnya asin,” imbuhnya.

Karenanya, ia menilai proyek dengan nilai anggaran lebih dari Rp 1,1 triliun itu sangat mendesak.

Hamka menjelaskan, skema pendanaan ini terbagi dari tiga sumber dana. APBN menanggung Rp 527.864.000.000. APBD Provinsi Rp 237.682.000.000. Sementara APBD empat kabupaten kota (Mamminasata) Rp 401.816.000.000.

“Apa yang ditanggung empat kabupaten atau kota ini, yaitu penampungan pipa yang dibor provinsi. Yang sudah dibuatkan pipa besar dari sumber air. Dibangun di sekitar Kima (Kawasan Industri Makassar) nanti menggunakan APBN dan APBD Provinsi,” jelasnya.

APBD empat kabupaten atau kota itu, kata Hamka digunakan untuk menyambung pipa dari rumah ke rumah. Karenanya, kabupaten atau kota, provinsi dan pusat mesti tersinkronisasi agar proyek ini bisa jalan.

  • Bagikan

Exit mobile version