MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Amanah Nasional (PAN) Sulsel bertekad ingin kembali merebut kursi unsur pimpinan DPRD Sulsel pada Pileg 2024 mendatang. Target 10 kursi menjadi harga mati partai berlambang matahari terbit tersebut.
PAN Sulsel saat ini hanya mengontrol 7 kursi dari total 85 kursi DPRD Sulsel. Jumlah itu turun 2 kursi dibanding pemilu 2019 sehingga PAN kehilangan unsur kursi pimpinan.
"Kita belajar dari Pemilu 2019. Sehingga untuk Pemilu 2024 kami memiliki target 10 kursi dari 11 Dapil yang ada. Jadi kami incar kursi pimpinan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN Sulsel, Andi Muhammad Irfan AB saat tampil sebagai narasumber pada Podcast Harian Rakyat Sulsel.
Irfan AB mengatakan, pada Pileg 2019 lalu, partainya harus kehilangan kursi di Dapil Makassar A dan Makassar B.
"Saat itu Ketua DPW PAN Ashabul Kahfi memilih naik kelas ke Senayan (DPR RI), sehingga caleg Dapil Makassar A saat itu tidak kompetitif dan kalah dengan partai lain begitu juga Dapil Makassar B," ujar Irfan.
Irfan pun menargetkan partainya bisa meraih kembali kursi yang hilang di dua dapil tersebut. "Kami yakin bisa meraih kursi yang hilang itu karena diisi oleh caleg-caleg potensial. Seperti anggota DPRD Makassar yang naik kelas, yakni Hamzah Hamid dan beberapa kader lain yang kemampuannya tidak kalah, baik itu di Dapil Makassar A dan Makassar B," jelas Irfan.
Dapil lain yang diyakini bisa menang yakni Dapil delapan yang meliputi Kabupaten Soppeng dan Wajo. "Karena di dapil ini ada kader yang berstatus kepala daerah, yakni Bupati Wajo, Amran Mahmud yang juga Ketua DPD PAN Wajo. Apalagi ada beberapa mantan kepala dinas dan anak Bupati Wajo juga ikut bertarung. Dengan kekuatan baru ini kita bisa meraih kursi disana," terangnya.
Selain itu, PAN memiliki harapan bisa meraih dua kursi di Dapil 6 yang meliputi Maros, Pangkep, Barru dan Parepare. "Muda-mudahan bisa bertambah menjadi dua kursi," bebernya.
Adapun dapil yang diragukan bisa mengembalikan kursi pada 2024 nanti yakni Dapil Sulsel sembilan (Sidrap, Enrekang dan Pinrang). Alasannya kata dia, kerja-kerja jagoan mereka mengalami penurunan. "Tapi kami memiliki upaya untuk mengantisipasi (agar tetap dapat kursi)," ucapnya.
Sementara dapil yang disebut sulit meraih kursi yakni Dapil 10 (Tana Toraja dan Toraja Utara). "Dapil ini sangat susah kami tembus. Tapi kami berusaha mencari tokoh lokal dan memiliki pengaruh signifikan," jelasnya.
Selain itu, kata dia, ada dua kader PAN yang akan fokus pada Pilkada 2024 nanti, yakni Syamsuddin Karlos di Jeneponto dan Husmaruddin di Luwu. "Walaupun pak Karlos tidak maju di Pileg tapi akan digantikan istrinya. Sementara di Luwu banyak yang menelpon saya kalau mau maju karena pak Husmaruddin tidak maju lagi. Ada beberapa anggota DPRD Kabupaten seperti pak Yani Mulake, dia anggota DPRD Luwu dia maju ke provinsi, pak Lahmuddin juga naik kelas dan ada juga anggota DPRD Palopo naik kelas," tuturnya.
Untuk DPR RI dia optimis mempertahankan tiga kursi. "Karena tiga petahana Ashabul Kahfi, Mitra fachruddin dan Yuliani Paris tetap maju menuju Senayan. (fahrullah/B)