JAKARTA, RAKYATSULSEL - Partai Demokrat tidak diundang oleh DPP PDI Perjuangan untuk menghadiri acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (24/6).
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, memberikan penjelasan mengenai alasan tidak diundangnya partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono tersebut.
Hasto menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
"Kami telah berkomunikasi dengan Mas Teuku Riefky mengenai acara ini karena ini adalah konsolidasi partai. Kami telah menjalin komunikasi yang intens dengan teman-teman dari Partai Demokrat," ungkap Hasto kepada para wartawan.
Terdapat beberapa partai politik lain yang diundang dalam acara puncak Bulan Bung Karno, termasuk Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Hasto menjelaskan bahwa Partai Demokrat memiliki pandangan politik yang berbeda dengan PDIP.
Partai Demokrat telah membentuk koalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Hasto tidak ingin mengganggu hubungan antara Partai Demokrat dengan NasDem dan PKS dengan mengundang partai yang dipimpin oleh SBY tersebut ke acara yang memiliki pandangan politik yang berbeda.
"Saya sudah mengatakan kepada Mas Teuku Riefky, 'Maaf, karena Demokrat memiliki etika politik bersama dengan PKS dan Partai NasDem, yang penting adalah menjaga komunikasi yang intens'.
" jelas Hasto
Dia juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan akan terus berkomunikasi dengan Partai Demokrat setelah pertemuan antara kedua tokoh partai pada akhir pekan sebelumnya. Sebelumnya, pada Minggu (18/6), Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, telah bertemu.