TAKALAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak enam puluh warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Takalar, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan mengikuti penyuluhan pembuatan pupuk organik dari urine oleh Dinas Pertanian Kabupaten Takalar, Selasa (27/6).
H. Ikbal, selaku Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mengungkapkan jika program ini memiliki potensi besar untuk berkembang di lapas.
"Pupuk urine ini potensi nya besar di lapas karena bisa terukur, ketika jumlah warga binaan lebih dari empat ratus, maka setiap hari ketika mereka kencing bisa terkumpul kurang lebih empat ratus liter," kata Ikbal.
"Ini suatu potensi yang bisa dikembangkan di lapas. Hari ini kita bawa bio urine jadi tinggal urine warga binaan yang dikumpul langsung dicampur. Sepekan kemudian kita cek, kalo sudah tidak bau berarti sudah siap pakai," tambahnya.
Kesempatan sama, Kasubsi Bimbingan Kerja, H. Kadir, mengungkapkan jika penyuluhan ini saat bermanfaat bagi warga dan juga bagi masyarakat luar nantinya.
"Ini tentu hal baru di lapas yang patut kita apresiasi. Apalagi pembuatan pupuk dari urine ini sangat mudah prosesnya. Belum lagi stok urine yang bisa dihasilkan di lapas tentu bisa sangat banyak, sehingga ini juga bisa menjadi peluang yang bernilai ekonomis bagi warga binaan ke depannya," kata H. Kadir.
Terpisah, Kalapas Takalar, Ashari mengungkapkan jika, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi agar program ini bisa berjalan dengan baik.
"Kami akan melakukan sosialisasi dari blok ke blok terkait pembutan pupuk dari urine ini, sehingga warga binaan paham jika urine yang dibutuhkan adalah urine yang diperoleh sebelum makan sejak bangun tidur. Kami berharap program ini akan bernilai edukatif bagi warga binaan sehingga mereka punya ilmu yang akan dikembangkan saat mereka bebas nanti," jelas Ashari. (Supahrin)