MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar akan menambah kembali CCTV lorong untuk menekan angka kekerasan dan kriminalitas. Pemerintah akan menambah sebanyak 1.071 kamera pengintai tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur mengatakan angka kekerasan dan kriminalitas di Makassar butuh dimonitor, itu pun masih banyak blank spot alias titik-titik yang belum termonitor oleh CCTV, sehingga kriminalitas tak terawasi.
Ismawaty mengatakan dengan kehadiran CCTV ditambah dengan pengaturan yang lebih baru, kini CCTV juga sudah bisa dengan bebas diakses oleh pemerintah, bahkan tanpa lewat Warroom, hanya dengan Gadget saja.
"Kami ikut melihat di warroom, terus RT/RW, lurah dan camat, bisa di HP. Ini ada slide, jadi di HP bisa," jelas Ismawaty, Jumat (30/6/2023).
Meski begitu, Ismawaty mengungkapkan pusat pengendalian CCTV masih tetap berada di War Room lantai 10 Kantor Balai Kota Makassar.
Sementara itu, pengadaan CCTV ini telah masuk dalam Kebijakan Strategis RTRW Makassar 2015-2035. Tujuannya untuk menekan angka kekerasan. Data yang dihimpun per 2020 angka kriminalitas di Makassar berada di kisaran 0,002-0,005 yang jika dikonversikan ke dalam per 10 ribu penduduk, maka tingkat kekerasan masih berada di angka 54 kasus.
Ismawaty menargetkan angka CCTV ini bisa ditekan lebih jauh, jumlahnya mencapai 4000 unit CCTV hingga 2024 mendatang. Pemasangan CCTV tersebut guna memantau lorong-lorong di Kota Makassar.
Sebelumnya, kata Ismawaty, di tahun 2022 sebanyak 2000 unit CCTV telah terpasang di 500 lorong wisata Kota Makassar.
Ia menyebut saat ini pemasangan CCTV di lorong-lorong sedang berjalan. Di setiap lorong ada dipasang masing-masing empat unit CCTV.
"1.071 lorong itu on progress (sedang berjalan), tapi yang jelas setengahnya sudah terpasang," ujar Ismawaty.
Ismawaty pun berharap dengan adanya CCTV untuk memantau lorong-lorong dapat menurunkan angka kriminalitas di Kota Makassar.
Pasalnya, kata dia, CCTV dapat memudahkan dalam memantau permasalahan yang terjadi di lingkungan tersebut. Sehingga diskominfo dapat berkoordinasi dengan cepat dengan aparat terkait.
"Ada masalah di lorong bisa diputuskan untuk menyelesaikan nya menggunakan pendekatan apa," tutup Ismawaty.
Namun, untuk mendukung dan dapat mengakomodir keseluruhan CCTV tersebut, Pemkot Makassar juga akan memperbaharui Warroom dengan membuat lebih besar dan akses monitor yang lebih memadai. Letaknya, di Makassar Goverment Center (MGC) saat ini sudah ditetapkan pemenang lelang yaitu PT PP dengan nilai terkoreksi Rp188 milliar.
"Jadi desainnya ada 100 konten di situ, dengan dua warroom, dengan teknologi baru," ungkap Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. (shasa anastasya/B)