Status Pandemi Menuju Endemi, Harapan Bagi Pengusaha

  • Bagikan
Ilustrasi. Warga Diminta Tetap Waspada Covid

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini mengumumkan pencabutan status pandemi menjadi endemi. Dari pengumuman tersebut tentunya menjadi sebuah kabar baik bagi dunia usaha.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel Suhardi mengatakan menyambut baik status pencabutan pandemi menjadi endemi ini. Ia menyebut dengan perubahan status tersebut memberikan optimisme bagi pengusaha dalam meggeliatkan kembali usahanya.

Di mana sebelumnya, pada masa pandemi Covid-19 beberapa waktu terakhir para pengusaha mendapat tantangan berat yang berdampak pada usaha mereka. Seperti ada banyak pengusaha yang harus gulung tikar hingga melakukan perubahan strategi operasional.

Suhardi menyebut di tahun 2023 menjadi tahun kebangkitan dalam dunia pengusaha, setelah tahun 2022 yang masih diwarnai kondisi yang belum stabil.

Bahkan, kata Suhardi, sejak pemerintah mengumumkan era new normal, hal tersebut telah menjadi stimulus bagi perekonomian karena orang-orang semakin berani dan yakin dalam menjalankan bisnis.

"Pencabutan status pandemi menjadi endemi semakin memperkuat keyakinan ini. Peningkatan nilai ekspor Sulawesi Selatan yang tumbuh sekitar 30 persen pada bulan Mei juga menjadi dorongan untuk meningkatkan ekspor pada sektor UMKM," ucap Suhardi, Minggu (2/7).

Suhardi menuturkan sektor perdagangan menjadi salah satu sektor yang akan bangkit di awal fase endemi ini. Selain itu, sektor transportasi juga mengalami perbaikan signifikan karena pembatasan-pembatasan akibat pandemi telah dilonggarkan.

"Sektor perdagangan karena perdagangan ini mempertemukan pedagang dan pembeli, meskipun bisa disiasati dengan online dan digital. Tetapi kan ada perdagangan yang membutuhkan tatap muka, negosiasi dan harus ada pertemuan. Jalur distribusi logistik juga semakin membaik dan semakin meningkat," terang Suhardi.

Suhardi mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan melebihi tingkat nasional, memberikan optimisme bagi pengusaha. Apalagi, peningkatan nilai ekspor tumbuh sekitar 30 persen pada bulan Mei juga menjadi dorongan untuk meningkatkan ekspor pada sektor UMKM.

Suhardi menjelaskan secara global, para pengusaha menghadapi tiga tantangan utama, yaitu Covid, krisis, dan perubahan iklim. Krisis global seperti perang yang memiliki dampak yang meluas.

Sedangkan, perubahan iklim juga berdampak signifikan di Indonesia, terutama Sulawesi Selatan yang memiliki dominasi sektor pertanian dan rentan terhadap fenomena El Nino yang berpotensi terjadi pada akhir tahun.

Meski begitu, Suahrdi menerangkan secara global, para pengusaha menghadapi tiga tantangan utama, yaitu Covid, krisis, dan perubahan iklim. Krisis global, seperti perang, memiliki dampak yang meluas. Sementara itu, perubahan iklim juga berdampak signifikan di Indonesia, terutama Sulawesi Selatan yang memiliki dominasi sektor pertanian dan rentan terhadap fenomena El Nino yang berpotensi terjadi pada akhir tahun.

Dengan, di cabutnya status pandemi menjadi endemi maka para pengusaha hanya perlu menghadapi dua tantangan lagi, yaitu krisis dan perubahan iklim. (sasa/B)

  • Bagikan