MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Niat Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto hengkang dari partai NasDem benar-benar nyata adanya. Bahkan dikabarkan istrinya Indira Yusuf Ismail dan anaknya Aura Aulia sudah terdaftar di Bacaleg NasDem 2024, juga hengkang dari partai NasDem.
Pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu, menyampaikan isi hati secara tertulis kepada Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam surat per tanggal 1 Juli 2023 itu, orang nomor 01 itu menyatakan mundur dari partai NasDem dengan alasan politik dan keluarga. Tentu saja penyampaian ini sebagai isyarat bahwa Danny tidak betah tinggal dalam rumpun partai NasDem.
Dengan berpindahnya Danny akan bergabung ke partai lain akan berpotensi membawa basis dan loyalis pendukungnya yang setia. Sehingga bisa dipastikan akan menguras suara NasDem di Sulsel pada pemilu 2024. Bahkan bisa saja target NasDem tidak tercapai, mengingat Danny akan membawa gembong pendukungnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia Ras Md menuturkan keputusan Danny Pomanto mundur dari partai yang telah mengantarkannya di Pilwalkot 2020 lalu tentu menjadi perbincangan besar.
Pasalnya, Partai NasDem adalah partai yang jadi hal menarik mengusung pencalonan Muhammad Ramdhan Pomanto di Pilwalkot 2020. Artinya, sejarah antara Danny Pomanto dengan Partai NasDem terjalin cukup erat.
"Tentu, NasDem sebagai partai politik berharap Danny Pomanto punya kontribusi real terhadap partai yang telah memperjuangkan dirinya ditengah gempuran para rival politiknya dimasa itu," ujarnya, Senin (3/7/2023).
Lanjut dia, kerenggangan antara Danny Pomanto dan Partai NasDem mulai terjadi pada acara rapat akbar dan silaturahmi Anies Baswedan di Celebes Convention Centre (CCC) pada akhir tahun 2022.
Padahal, ARB secara resmi telah dideklarasikan oleh partai NasDem sebagai capres 2024. Sebagai kader partai NasDem, mestinya Danny Pomanto apalagi sebagai tuan rumah, turut mengawal dan mensukseskan acara tersebut. Namun faktanya, Danny Pomanto tak turut serta diacara tersebut.
"Begitu juga beberapa event politik partai NasDem, Danny bersikap pasif. Terakhir, juni 2023, lagi-lagi Danny Pomanto sebagai tuan rumah menjadi perbincangan. Lantaran dirinya sama sekali tidak menghadiri event politik partai Nasdem, padahal sang Ketua Umum Surya Paloh hadir," jelasnya.
Ia menilai, keputusan Danny Pomanto sebagai kader partai Nasdem mundur dari partai besutan Surya Paloh ini menjawab spekulasi politik selama ini tentang Danny dan NasDem.
Dalam surat pengunduran Danny, ia menjelaskan alasan mundurnya dari partai NasDem. Yaitu karena alasan keluarga dan politik.
Tentu multi tafsir. Namun ada yang beranggapan jika mundurnya Danny dari partai NasDem karena faktor Pilgub 2024 mendatang. Dalam hitungannya, Danny Pomanto sangat kecil peluangnya untuk diusung oleh partai NasDem karena faktor Rusdi Masse yang punya niat sama. Hanya saja, jika karena alasan ini, terlalu dini Danny Pomanto mundur dari Nasdem.
"Saya berpandangan lain, mundurnya Danny Pomanto dari NasDem lebih karena faktor ketidaknyamanan dan keamanan. Partai NasDem saat ini dalam politik nasional dalam keadaan yang tak baik-baik saja," tururnya.
Menurutnya, aneka stunami politik sedang menghantui partai berlambang dua siluet warna kuning ini. Ada beberapa kasus hukum sedang menimpa kadernya. Seperti kasus hukum yang menimpa Jhoni Plate hingga dugaan kasus korupsi SYL.
Partai NasDem yang memutuskan berlawanan dengan arus kekuasaan, sehingga konsekuensi politik dan hukum suka tidak suka ia harus siap menerimanya.
Tentu, atas kondisi ini menjadi rawan bagi sekelompok elit. Dimana NasDem dijadikan sebagai instrumen pelindung. Kedigdayaan NasDem telah usai. Apalagi jika ada kader yang menganggap dirinya dalam posisi yang tak "bersih" dalam mengelolah pemerintahan.
"Nah, kita lihat saja nanti, jika Danny Pomanto bermigrasi ke PDI Perjuangan, maka benar dugaan saya. Disisi lain, NasDem Sulsel dalam keadaan baik-baik saja akibat mundurnya Danny Pomanto," tukasnya.
"Memang benar jika Danny punya gerbong politik, tapi positioning partai NasDem di Sulsel sebagai partai kuat tak akan goyah dengan keputusan Danny Pomanto meninggalkan NasDem," sambung dia.
Manager strategi dan operasional lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam melihat hengkangnya DP dari Nasdem akan punya pengaruh terhadap kerja-kerja politik partai Nasdem di Sulsel. Khususnya di Kota Makassar.
"Apakah pengaruhnya besar atau kecil? tergantung apakah DP melakukan pergerakan secara total di Pemilu 2024 untuk pihak tertentu atau tidak," tuturnya.
Menurutnya, tanpa Danny NasDem sebenarnya punya kader-kader berpengaruh di Makassar. Seperti Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo, Andi Rahmatika Dewi dan lainnya.
"Keberadaan mereka sangat bisa diandalkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan DP. Kader-kader tersebut jika bekerja maksimal tentu akan mampu memberi insentif elektoral yang besar bagi partai," tutupnya. (suryadi/B)