Untuk kesiapan Tim Kesehatan, lanjut Agus Jamaluddin saat ini terus mempersiapkan segala unsur pelayanan untuk kedatangan jemaah haji.
"Pertama kita akan menerima jemaah haji kloter 1 sampai 43 bahwa tim kesehatan sudah siap, dan baik SDM maupun sarana pra-sarana penguhubung lain, yang kedua kita melakukan rapat koordinasi juga asrama haji, dengan otoritas bandar udara, kemudian dinas kesehatan Provinsi Sulsel," ungkapnya.
Ia menuturkan, secara teknis layanan kesehatan pada proses debarkasi selain ada poliklinik di asrama haji, beberapa pendataan kesehatan juga dilakukan sebelum kepulangan, jadi pada saat jamaah haji telah tiba kita sudah tau kondisi kesehatan jamaah.
"Tim medis di itu ada dua, ada di bandara dan di Klinik (Asrama Haji)," sebutnya.
Ia menjelaskan, tim kesehatan yang berada dibandara itu langsung memberikan pelayanan kepada jamaah saat turun dari pesawat, lebih spesifik mereka akan memantau jamaah yang sakit dan akan di turunkan lebih awal.
"Nanti disortir jamaah yang harus didahulukan prioritas evakuasi ke bawah," kata Agus.
"Selain itu juga petugas kita bakal melakukan sanitasi pesawat dan asrama haji, tentunya ini dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada jamaah ketika kembali dari tanah suci sehingga kita, sebagai pemerintah harus memberikan layanan terbaik karena ini problem nasional," ulasnya.
