MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Anggota DPR RI, Andi Yuliani Paris terus mengawal aspirasi warga Sulawesi Selatan khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 2. Anggota Fraksi PAN ini sudah tiga periode menjadi wakil rakyat baik itu di DPRD Sulsel maupun Senayan.
Yuliani Paris mengatakan tiga periode mengemban amanah rakyat sangat berat walau itu tidak bisa dijalankan 100 persen.
"Tapi ada upaya yang bisa saya buat agar bisa mendapatkan dan itu menjadi kebutuhan masyarakat baik itu yang ada pada komisi saya saat ini atau pun di komisi lain," kata Andi Yuliani Paris saat tampil Podcast Rakyat Sulsel, Rabu (5/7/2023).
Walau sudah 15 tahun di Senayan, pastinya memiliki tantangan karena sebagian masyarakat memandangnya anggota DPR itu selalu membuang-buang uang padahal dia membawa program pemerintah apa yang dia butuhkan. "Jadi disini butuh kesabaran dan disini masyarakat masih butuh diberikan edukasi," ucapnya.
Sebagai aktivis yang sudah aktif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sekitar umur 20 dia lebih suka turun ke lapangan atau menemui masyarakat karena dia memiliki tugas pengawasan. Apalagi menurut dia memiliki data sehingga kegiatan-kegiatan dibutuhkan oleh masyarakat bisa dianggarkan oleh pemerintah.
"Kalau tahun ini sudah hampir 17 ribu kompa tani yang berbahan bakar gas. Begitu juga beasiswa SD, SMP dan memberikan bantuan kepada adik-adik untuk menyelesaikan skripsi," ujarnya.
Politisi PAN ini pun mengakui jika masih ada beberapa aspirasi masyarakat yang belum bisa dipenuhi karena terbatasnya anggaran pemerintah.
"Keinginan masyarakat memang tidak bisa kita penuhi semuanya karena kita harus ada pada koridor yang tetap sesuai peraturan perundang-undangannya agar program tersebut tetap sasaran," bebernya.
Sebagai kaum hawa di Parlemen, Andi Yuliani Paris pun terus mendorong bagaimana keterwakilan perempuan bisa mengalami peningkatan di Senayan seperti negara-negara lain.
"Keterwakilan perempuan di negara luar sana mencapai 38 persen, malah ada sampai 40 persen dan itu negara paling sejahtera," bebernya.
Dirinya pun menyenangkan kepada Parpol agar kiranya keterwakilan perempuan jangan hanya dicari jelang Pemilu namun harus dirancang ada kaum hawa menjadi pengurus.
"Harus disiapkan (kaum perempuan) dan saya ini sebagai perancang kaukus perempuan politik. Apalagi pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki," jelasnya.
Menurut Yuliani Paris, politik merupakan bagian dari seni dan kaum hawa lebih banyak mampu mengidentifikasi masalah dan lebih peka. (Fah/B)