Ia menuturkan, sebelum El Nino memuncak di wilayah Sulsel itu pihaknya telah melakukan imbauan ke masyarakat untuk memanfaatkan momentum saat ini yang masih berada pada penghujung musim hujan dengan memaksimalkan proses penanaman.
"Jadi tanda-tanda kekeringan di daerah produktif di Sulsel itu belum cukup terasa, malah akhir-akhir ini kita malah di guyur hujan," imbuhnya.
Bahkan kata dia, untuk memanfaatkan situasi ini para petani diharapkan mampu mempercepat jarak tanam.
"Disisa-sisa musim hujan ini mesti di manfaatkan, yaitu dengan mempercepat jarak tanam, setelah panen kalau bisa 10 hari sudah menanam lagi, juga munggunakan benih yang terbilang cepat," kata Imran Jauzi.
Tak hanya itu, Pemprov Sulsel juga telah menurunkan lebih dari 1.500 orang penyuluh yang terdiri dari tenaga ASN dan Non ASN.
"Kalau untuk penyuluham di masyarakat di 24 kabupaten kota itu, ada lebih dari 1500 orang tim penyuluh yang terdiri dari tenaga ASN dan Non-ASN, ditambah dengan tenaga 100 lebih POPT untuk membantu masyarakat memaksimalkan sumber daya dan segala persiapan menghadapi El Nino," pungkasnya.
Sekedar infromasi, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan atau yang lebih dikenal dengan sebutan POPT merupakan petugas yang langsung mendampingi petani di lapangan dan memiliki tugas dan tanggung jawab terkait perlindungan tanaman pangan di wilayah kerjanya. (Abu/B)