MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tokoh Kenamaan Indonesia, H Jusuf Kalla membagikan pandangannya seputar bisnis dalam Islam pada sesi workshop di hari kedua gelaran Makassar Internasional Halal Trade and Bussiness (MIHRAB).
JK, sapaan akrabnya mengungkapkan siapa saja bisa memaknai bisnis itu sendiri, "Bisnis dimanapun rumusnya bisa mengatakan teori apa saja, ekonomi Islam atau syariah, tapi itu tidak mempan karena agama dan bisnis bukan disitu. Itu yang harus dipahami. Kita selalu bicara tentang ekonomi syariah, industri halal, itu sebenarnya memperkecil skala. Jangan batasi industri halal," ungkapnya.
Menurut tokoh yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ini, bisnis dalam Islam adalah bagian dari dakwah muamalah. "Konsepnya sederhana, semuanya halal kecuali yang dilarang. Jadi jangan mempersulit diri,"pungkasnya.
Menurut JK, Bisnis berkonsep Islam bukan hanya memakai bahasa Arab untuk terlihat syariah. "Bahasa Indonesia pun syari. Pebisnis itu ada dasar agama yang kuat tapi itu tidak cukup, ada kerja keras, semangat, pengetahuan dan pengalaman, ada keramah-tamahan," sebutnya.
Lebih jauh, bisnis pun harus mengikuti perkembangan zaman, "Saat ini zaman sudah digital, jangan berbicara bagaimana perdagangan di zaman Rasulullah, jangan lagi berfikir memang China kaya tapi nanti masuk neraka. Itu yang harus diubah, prinsip kerja keras, semangat, dan pengetahuan dalam mengenal produk menjadi salah satu yang utama," ungkapnya
Terakhir, JK membagikan kunci dalam membangun bisnis, "Jangan berniat menjadi kaya, tapi niat berbuat kebaikan karena kekayaan akan menyusul bersamaan dengan kebaikan," tutupnya.