Waspada! Tiga Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Penyakit Antraks

  • Bagikan
Ilustrasi

JOGJAKARTA, RAKYATSULSEL -- Imbas kematian warga Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta akibat penyakit antraks, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE) waspada penyakit tersebut.

"Kita sekarang sudah mengimbau, kita keluarkan SE untuk kewaspadaan bagi semua faskes di Jogjakarta, bukan hanya di Gunung Kidul, tapi di kabupaten yang lain-lain mengingat spora bisa terbang ke mana-mana," ujar Direktur Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Imran Pambudi, Kamis (6/7).

Penyebaran spora yang menyebabkan penyebaran bakteri penyakit antraks, kata Imran, menjadi lebih berbahaya lantaran belum lama ini wilayah Jogjakarta ditimpa gempa bumi.

"Kita tahu minggu lalu ada gempa, sehingga kita berikan kewaspadaan kepada semua faskes di Jogja," terangnya.

Adapun hingga sejauh ini, ia mengatakan bahwa Kemenkes sudah melakukan penyelidikan epidemiologi terpadu melalui Satgas One Health.

"Satgas One Health isinya adalah dari dinas kesehatan, kemudian dinas peternakan, dan mengiringi lingkungan hidup," jelas Imran.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan sero survei terhadap populasi beresiko di daerah tempat penyembelihan sapi yang sudah mati. Diketahui itu adalah awal mula penyebaran penyakit antraks di Gunung Kidul.

"Kita berikan terhadap populasi beresiko. Jadi ada yang sudah terpapar dan hasil titer juga positif, kita berikan pengobatan," pungkas Imran.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menjelaskan kronologis penyakit antraks yang menyebabkan tiga orang tewas di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta.

  • Bagikan

Exit mobile version