PANGKEP, RKAYATSULSEL - Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) gandeng Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) bantu menekan angka stunting di kabupaten Pangkep.
Kegiatan yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat program kemitraan Unhas yang juga sebagai rangkaian kegiatan dies natalis ini, memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya ibu ibu di wilayah pesisir untuk memanfaatkan rumput laut, sebagai makanan balita dan perbaikan gizi.
Kegiatan Diversifikasi Olahan Rumput Laut Protein Tinggi pada Makanan Balita, dalam Upaya Perbaikan Gizi dan Menurunkan Angka Stunting di kabupaten Pangkep ini berlangsung di aula kantor DP2KBP3A, Sabtu (08/07/2023).
Sekertaris DP2KBP3A Nurhayati Rahman mengaku bersyukur atas kegiatan abdimas tersebut, menurutnya ini merupakan bentuk kepedulian Universitas Hasanuddin untuk membantu kabupaten Pangkep menekan angka stunting.
"Kami bersyukur akan kegiatan ini, karena merupakan kegiatan yang mampu mengurangi dan menekan angka stunting di Pangkep yang jumlah kasus stuntingnya saat ini mencapai kurang lebih 2000 kasus," ujar Nurhayati Rahman.
Dia menambahkan agar para peserta yang notabene merupakan ibu ibu dari Wilayah pesisir bisa memanfaatkan pengetahuan pengolahan rumput laut ini menjadi bahan makanan bernilai gizi.
"Mudah mudahan peserta juga yang hadir, bisa membagikan ilmunya ke tetangga sekitar, karea, saya yakin ini sangat bermanfaat dan rumput laut ini banyak dan sering kita jumpai di wilayah ta," tambahnya.
Lebih jauh dikatakan bahwa saat ini seluruh ASN di Pangkep diberi hak intervensi untuk menekan stunting, dimana setiap ASN eselon tiga wajib menjadi orang tua asuh untuk membantu asupan gizi anak anak yang terdeteksi stunting.
Ketua tim Abdimas yang sekaligus Ketua Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Dr. Magdalena Litaay M.Sc mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan Unhas ini dimana rumput laut yang menjadi fokus pemanfaatan bisa dimaksimalkan dengan baik untuk membantu gizi masyarakat khususnya ibu hamil, balita dan anak anak stunting.
"Ini jadi rangkaian kegiatan Dies Natalis Unhas 2023 yang puncak acaranya nanti akan diselenggarakan di kabupaten Pangkep, jadi kami datang untuk berbagi ilmu, melihat potensi laut di desa ini, khususnya rumput laut yang sering ditemui di wilayah pesisir," terang Magdalena Litaay.
Dia berharap agar ibu ibu peserta yang hadir bisa membagikan informasinya, membantu gizi dan anak anak di lingkungan rumah masing masing, khususnya anak anak yang terdeteksi stunting.
"Tentunya dengan bahan baku rumput laut, kita bisa menghasilkan produk olahan makanan bergizi, selain bisa dikonsumsi secara langsung, juga bisa dijadikan produk olahan menjadi sumber pendapatan keluarga. Berbagai produk olahan rumput laut lainnya bisa berupa dodol, kripik dll.
Diketahui jika Sulsel merupakan penghasil rumput laut terbesar di Indonesia, mengandung nutrisi yang cukup lengkap untuk membantu gizi masyarakat.
Terdapat aneka jenis rumput laut yang bisa dikonsumsi masyarakat, sebut saja Caulerpa sp atau lawi lawi, Gracillaria verrucose atau rumput laut merah, Sargassum sp atau rumput laut coklat, hingga Ulva lactuca atau selada laut yang diperkenalkan pada kegiatan abdimas ini. Aneka makanan olah seperti bakso, nugget hingga Mie bisa diproduksi melalui bahan dasar rumput laut tersebut. (Atho)