MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mengaspalnya 26 unit Bus Trans Andalan di sejumlah wilayah Sulsel dengan bebas pungutan biaya menjadi kabar baik untuk masyarakat di Sulawesi Selatan.
Dirut Maminasata Raja Trans, Andry Arief Bulu mengatakan, bahwa untuk bus Trans Andalan yang akan beroperasi ini tidak dipungut biaya, sepenuhnya disubsidi dan ditanggung masing-masing oleh pihak pemerintah daerah yang mengoperasikan.
Namun, pihaknya sebagai penyedia bus Trans Andalan mengaku, jika besaran anggaran untuk subsidi masing-masing Pemda belum dapat disampaikan diawal program, pasalnya sistem penghitungan biaya selama pengoperasian baru akan dilakukan diakhir tahun.
"Jadi kami sebagai penyedia 26 bus itu, untuk biaya pengoperasian selama masa gratis itu bakal disubsidi oleh masing-masing pemerintah daerah yang mengoperasikan itu," tukasnya saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).
Besaran dari subsidi atau biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah daerah, kata Andry Arief Bulu, tidak sama dan tergantung dengan jumlah operasi atau frekuensi penggunaan Bus Trans Andalan tersebut.
"Penghitungan biaya subsidi oleh pemerintah daerah pastinya tidak sama, karena tergantung dengan jumlah operasi atau frekuensi penggunaan Bus Trans Andalan. Kami selaku pihak penyedia juga nantinya akan tanda tangan kontrak kerja sama dengan masing-masing Pemda itu untuk besaran subsidinya," paparnya.
"Contoh dari tujuan A ke tujuan B, seumpama jaraknya 100 km, dan digunakan pada frekuensi tertentu (banyak perjalanan) dan jumlah perjalanan itu yang kami hitung berdasarkan pantauan GPS yang sudah ada di masing-masing bus," terangnya.
Untuk tipe Bus Trans Andalan, Andry Arief Bulu menyampaikan jenis yang dioperasikan sama dengan Busa Pariwisata, yakni Tipe 3/4, dengan kapasitas dan daya tampung penumpang yang setiap unitnya menampung 30 orang. (Abu/B)