MAKASSAR, RAKYATSULSEL - AM Iqbal Parewangi memilih mundur sebagai kandidat calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Sulawesi Selatan dan memilih banting setir sebagai Bakal calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam proses pendaftaran sebagai calon senator AM Iqbal Parewangi sempat Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena dukungan 3.000 tidak cukup, namun pihaknya melakukan gugatan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan permohonan diterima sehingga mantan Senator 2014-2019 tersebut melakukan perbaikan ulang dan dinyatakan memenuhi syarat.
AM Iqbal Parewangi mengaku memilih maju sebagai Caleg DPR RI karena dirinya menilai adanya peluang, dimana PKS tidak saat ini tidak memiliki kursi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 1.
Selain itu komposisi bacaleg PKS pendulang suara, dimana ada dua anggota DPRD Sulsel naik kelas yakni Sri Rahmi bersama Meity Rahmatia dan mantan anggota DPRD Sulsel, Ariady Arsal.
"Alasan bahwa saya memilih DPR RI dikarenakan dukunganku, kedua peluangnya bagus dan ketiga paling utama kewenangan besar," kata AM Iqbal Parewangi saat ditemui di kantor KPU Sulsel, Ahad (9/7/2023) malam.
Mantan Senator 2014-2019 ini melanjutkan secara sederhana kewenangan DPD sangat sedikit sementara DPR RI luas.
"1 banding 9 dengan kewenangan terbatas DPD RI, saya optimal melakukan kegiatan selama satu periode itu sampai 1.374 kegiatan. Kalau dengan kewenangan DPR yang sembilan kali lipat lebih, maka Insya Allah saya berikhtiar untuk melanjutkan dengan tentu hasil jauh lebih optimal lagi," jelasnya.
Disinggung memilih Dapil Sulsel 1, dirinya menyebutkan sebagai putra daerah Sulawesi Selatan pastinya dia dikenal apalagi dia sudah dua kali maju sebagai kandidat DPD namun Pemilu 2019 lalu gagal kembali.
"Saya kenal baik Sulawesi Selatan oleh karena itu saya melihat bahwa Dapil 1 yang meliputi enam kabupaten kota, itu membutuhkan atensi yang lebih besar perjuangan lebih besar di Selayar untuk mendapatkan kesetaraan pembangunan dengan daerah Sulawesi Selatan lain," ujarnya
"Makassar maju, tapi siapa yang tahu fakta yang terjadi dari Gowa kemudian Takalar, Jeneponto lalu Bantaeng dan Selayar termasuk infrastruktur jalannya. Kita tahu butuh perhatian serius, oleh karena itu kenapa Dapil 1, agar pembangunan di Sulawesi Selatan lebih merata dan itu butuh kewenangan DPR RI," lanjutnya.
Untuk basis kata dia saat maju sebagai kandidat DPD suaranya di Dapil Sulsel 1 cukup signifikan dan hampir separuh pendukung
"DPD RI kemarin perolehan suara saya dari 2014 naik signifikan 23 persen di 2019 dan hampir separuh tepatnya 122 ribu suara itu adanya di Dapil 1," jelasnya. (Fahrullah/B)