MAKASSAR. RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, melakukan perekrutan anggota Bawaslu tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Menariknya, sejumlah wartawan dari berbagai media turut mendaftar untuk menjadi Pengawas Pemilu.
Sebut saja di Provinsi Sulsel, sejumlah wartawan mengikuti seleksi perekrutan Komisioner Bawaslu Kabupaten/Kota.
Menanggapi hal itu, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Andi Fadli, mengatakan, hal itu berkesesuaian dengan kerja-kerja pengawasan Bawaslu.
"Kita tahu wartawan itu bertugas mengawasi. Dengan hadirnya mereka di lembaga pengawas pemilu, saya yakin Bawaslu akan semakin profesional," katanya.
"Kerja pengawasan identik dengan wartawan.Pengabdian yang lebih terbuka di era demokrasi ini, khususnya wartawan," tambah Andi Fadli, Senin (10/7/2023).
Andi Fadli yang juga merupakan akademisi ini, menambahkan, Bawaslu membutuhkan mereka yang berlatar belakang jurnalis atau wartawan, untuk menjadi jembatan komunikasi.
"Selain itu, kerja-kerja pengawasan, sosialisasi dan komunikasi, akan semakin efektif dengan hadirnya mereka yang berlatar belakang jurnalis atau wartawan," terangnya.
Dicontohkan, Bawaslu Sulsel sebelumnya dipimpin Laode Arumahi, yang berlatar belakang wartawan selama kurang lebih sepuluh tahun.
Kini, Bawaslu Sulsel kembali dipimpin figur yang juga mantan wartawan, Mardiana Rusli. (*)