Puluhan Mahasiswa di Takalar Demo Desak Pj Bupati Dicopot, Ini Alasannya

  • Bagikan
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Komite Aksi Kerakyatan Mahasiswa Sulawesi (KAKMS) melakukan demonstrasi di depan kantor Bupati Takalar, Kecamatan Pattallassang, Kamis (13/7/2023).

TAKALAR, RAKYATSULSEL-Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Komite Aksi Kerakyatan Mahasiswa Sulawesi (KAKMS) melakukan demonstrasi di depan kantor Bupati Takalar, Kecamatan Pattallassang, Kamis (13/7/2023).

Mereka mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera mencopot Setiawan Aswad dari jabatannya sebagai Pejabat (Pj) Bupati Takalar, Sulawesi Selatan karena dinilai gagal mengemban amanah sebagai kepala daerah.

Jenderal lapangan, Yusri Yusra Mahendra menilai Setiawan Aswad belum memperlihatkan komitmennya dalam merealisasikan seluruh janji yang telah disampaikan, utamanya pada percepatan program dan kegiatan dalam pengentasan kemiskinan, perbaikan sistem pendidikan, penataan birokrasi dan perbaikan tata kelola pemerintahan sebagaimana yang digembor-gemborkan melalui media massa.

“Pj Bupati selama ini terkesan hanya menikmati fasilitas yang tersedia dan melaksanakan aktivitas seremonial yang hanya berorientasi pada kebutuhan dokumen pelaporan ke Kemendagri sebagai seorang penjabat kepala daerah,” kata Yusri dalam orasinya yang dikawal puluhan personel Polres Takalar.

Yusri juga mengatakan bahwa saat ini eskalasi tata kelola pemerintahan daerah Butta Panranuangku juga mulai terganggu akibat desas-desus dugaan adanya oknum terntentu yang mengatasnamakan kolega, kerabat, dan keluarga Gubernur Sulawesi Selatan yang mengintervensi sejumlah pimpinan OPD dalam berebut proyek serta memperoleh fasiltas yang menunjang kepentingan-kepentingan tertentunya.

“Fenomena tersebut menjadikan daerah Kabupaten Takalar menjadi tidak stabil dan kondusif, dimana hal itu bukan hanya menurunkan etos kerja para ASN dan menumbuhkan praktek KKN, akan tetapi juga berdampak pada keterlambatan realisasi program dan kegiatan yang semestinya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah,” pungkasnya.

Selain itu, Yusri juga mengatakan dalam orasinya Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad disinyalir hanya sebagai boneka yang dimainkan oleh para kolega, kerabat, dan keluarga Gubernur Sulsel untuk menunjang berbagai kepentingan yang dibawanya, baik kepentingan ekonomi, maupun kepentingan politik.

“Kami minta Mendagri Tito Karnavian agar segara menonaktifkan Setiawan Aswad sebagai Pj Bupati Takalar yang dinilai tidak mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan Pemerintah sebagai kepala daerah,” tutupnya.(Adhy)

  • Bagikan

Exit mobile version