MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Prof. Dr. Moh. Mahfud MD berkunjung ke Universitas Hasanuddin dengan agenda Seminar Nasional ASEAN dengan topik “Kepemimpinan Strategis Indonesia di ASEAN di Tengah Rivalitas Geopolitik dan Ancaman Kejahatan Transnasional”.
Kegiatan berlangsung di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Kampus Tamalanrea serta terhubung dengan live streaming di Kanal Youtube Kemenko Polhukam, Jumat (14/7/2023).
Menko Polhukam Mahfud MD dalam materi pemaparannya menjelaskan bahwa ASEAN tidak lagi hanya menjadi asosiasi yang bersifat longgar tetapi dikokohkan menjadi sebuah organisasi internasional yang berbadan hukum, memiliki aturan yang jelas, dan struktur organisasi yang efektif serta efisien melalui suatu piagam (charter) sebagai dokumen kerangka hukum dan kelembagaan ASEAN.
Dasar penguatan integrasi ASEAN menjadi sebuah “Masyarakat ASEAN” terdiri dari tiga pilar, yaitu Pilar Politik dan Keamanan, Pilar Ekonomi, dan Pilar Sosial-Budaya. Ketiga pilar ini terikat secara erat dan saling memperkuat untuk mewujudkan perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan bersama yang abadi. Dinamika geopolitk saat ini terus berkembang, masa pandemi Covid-19 telah mempengaruhi ketahanan ekonomi dan kesehatan.
Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan terkait kelima tantangan utama ASEAN, yakni tantangan mengelola intensitas rivalitas antara Amerika Serikat dan RRT yang semakin tinggi, terdapat konflik Rusia-Ukraina yang masih terjadi hingga hari ini, situasi krisis di Myanmar, ancaman kejahatan transnasional, dan tantangan pada keamanan maritim.
"Dalam menghadapi tantangan tersebut, maka Indonesia harus optimis dan yakin bahwa ASEAN akan tetap relavan untuk masa-masa yang akan datang. Melalui tema sentral keketuaan Indonesia di tahun 2023 yakni ASEAN Matters : Epicentrum of Growth. Indonesia akan mengusung dua prioritas besar," jelas Mahfud MD.
ASEAN Matters ini adalah berkaitan dengan bagaimana menjadikan ASEAN relavan dan penting dalam menyikapi dinamika geopolitik melalui penguatan kapasitas dan efektifitas, penguatan persatuan, dan penguatan sentralitas ASEAN.
Mahfud MD menjelaskan bahwa terdapat tiga hal utama yang harus dilakukan dalam mewujudkan ASEAN Matters, yakni (1) ASEAN harus efektif dimana ASEAN membuutuhkan pendekatan yang lebih transformatif, efektif, dan cepat demi kebaikan bersama, (2) ASEAN harus relavan dan harus mampu menjawab tatangan terkini dan di masa depan, dan (3) ASEAN harus bermanfaat bagi masyarakat di kawasan dan dunia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber dan sesi diskusi bersama para peserta yang hadir. (Yad/A)