MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Rakernas APEKSI XVI di Kota Makassar berhasil mengukir sejarah dengan berhasil mendatangkan tiga bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Ketiganya tampil dalam forum diskusi dengan tema Visi Kota untuk Pemimpin Negeri. Meski tidak bertemu langsung namun ketiga capres berdiri di panggung yang sama yaitu Rakernas APEKSI XVI.
Di hadapan seluruh wali kota se-Indonesia, mereka memaparkan ide dan gagasan terkait pembangunan Indonesia masa depan. Serta berkesempatan berdiskusi dengan para wali kota.
"Sejarah ditorehkan, APEKSI telah berhasil menghadirkan tiga bacapres Indonesia, dan mudah-mudahan bisa memberikan kebaikan dan keberkahan bagi negeri," kata Ketua APEKSI Bima Arya, Kamis (13/7).
Ada tiga konsentrasi Rakernas APEKSI XVI di Kota Makassar, yakni, mengawal otonomi daerah, merebut Indonesia Emas 2045, dan mendorong keberlanjutan pembangunan di tahun politik.
"Kami di sini (Rekernas APEKSI) salah satunya kami tidak mau tahun politik ini pembangunan terhenti. Jadi transisi ini terus harus berlanjut," ujar Bima Arya.
Sementara, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, APEKSI tahun ini juga menjadi sejarah karena 85 dari 98 wali kota akan mengakhiri masa jabatannya tahun ini dan 2024 mendatang.
"Kita berada pada rotasi kepemimpinan nasional. Tentu banyak aspirasi dan inspirasi dari kota yang dibutuhkan untuk membangun negeri dengan semangat sinergi," ucap Danny sapaan akrabnya
Danny Pomanto juga menyampaikan Rakernas APEKSI ini menjadi platform penting bagi para pemimpin kota untuk saling berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan mencari solusi inovatif dalam menghadapi tantangan perkotaan yang semakin kompleks.
Karena itu, momentum Rakernas APEKSI XVI menghadirkan sosok-sosok calon pemimpin Indonesia untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah ke depan dalam mencapai tujuan bersama.
"APEKSI di bawah kepemimpinan Bima Arya berhasil mengundang calon pemimpin bangsa untuk berdiskusi di forum terhormat ini untuk menerima gagasan dari seluruh kota yang saya kira ini sejarah karena sebelum para wali kota selesai bertugas, kita masih bisa berbuat untuk bangsa dan negara," tutup Danny Pomanto. (Shasa/B)