Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nurlina Saking mengatakan untuk menangani hewan peliharaan itu terbilang cukup terkendali dimasyarakat karena itu juga berangkat dari kesadaran pada pemilik hewan tersebut.
“kan mereka melakukan vaksinasi sendiri terhadap hewan peliharaanya,” sebutnya.
Ia mengutarakan, salah satu kendala dalam melakukan vaksinasi itu adalah bagaimana melakukan penangkapan anjing yang kadang memerlukan energi ekstra untuk satu anjing saja, apalagi jika hewan peliharaan itu (anjing) tidak terlalu jinak kepada pemiliknya sendiri.
“Karena kan biasa ada yang melakukan pemeliharaan anjing hanya sekedar menjaga (Hewan Penjaga) jadi itu agak sulit untuk ditangkap, kadang ada juga masyarakat yang hiraukan pengumuman yang disampaikan, ada juga masyrakat yang peduli,” paparnya.
“Hal itu yang kadang menjadikan petugas dilapangan itu menjadi sulit,” imbuhnya.
Ia mengatakan, ciri-ciri anjing yang terinfeksi rabies itu terlihat dari perilaku anjing yang awalnya aktif bergerak itu menjadi diam, lebih suka di tempat sempit dan gelap, tiba-tiba menyerang tuannya (untuk anjing peliharaan).
“Kalau sudah mengeluarkan air liur berlebih itu sudah parah,” pungkasnya. (Abu/B)