TAKALAR, RAKYATSULSEL - Lembaga Pemasyarakatan tidak membatasi ruang warga binaan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas yang mereka miliki.
Hal ini yang kemudian terus diupayakan Lapas Takalar, dengan berkolaborasi dengan Barbershop Stay Hair Indonesia, Selasa (18/7).
"Ilmu yang kita ajarkan lebih ke basic yaitu pengenalan alat cukur, dan jenis potongan. Bagaimana cara kerja alat alat dan fungsinya, serta bagaiama jenis-jenis rabut," kata Azhari Febriyanto, salah satu Barber Stay Hair Indonesia.
Zulfadlysyah, yang juga merupakan Tim Stay Hair Indonesi berharap kegiatan ini bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi warga binaan yang ingin merintis usaha jasa potong rambut.
"Saya sangat senang karena melihat antusias warga binaan Lapas Takalar yang ingin belajar di bindag cukur rambut. Semoga ini bermanfaat untuk ke depannya. Saya doakan untuk teman-teman setelah bebas nanti dan mau membuka usaha cukur jangan malu belajar dan saya siap membantu," kata Zulfadlysyah yang akrab disapa Churut.
"Tidak lupa juga untuk seluruh jajaran pegawai di Lapas Takalar saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kepercayaanya kepada tim Stay Hair," tambahnya.
Kesempatan lain, Kalapas Takalar, Ashari, mengucapkan jika kolaborasi positif semacam ini harus terus dibangun.
"Kami membuka ruang bagi kelompok atau lembaga di luar sana untuk menyelenggarakan kegiatan positif di Lapas. Seperti yang dilakukan Barbershop Stay Hair Indonesia denga memberi pelatihan cukur bagi warga binaan kami," ungkap Ashari.
"Kami berterima kasi kepada tim Stay Hair Indonesia yang telah meluangkan kesempatan untuk berbagi ilmu kepada warga binaan kami, semoga bisa menjadi bekal bermanfaat saat bebas nanti," tutup Ashari. (Tiro)