Rabies Terus Memakan Korban, Siapa Bertanggung Jawab?

  • Bagikan
Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM), Irwansyah Idrus

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM), Irwansyah Idrus menekankan, bahwa untuk menghentikan persebaran Virus Rabies pada Hewan Penular Rabies (HPR) serta untuk mencegah berjatuhannya korban, perlu kesadaran masyarakat yang memelihara HPR dalam hal pola pemeliharaan hewan.

Kata dia, persoalan meningkatnya kasus rabies itu tidak lepas dari perilaku masyarakat yang memelihara HPR utamanya anjing yang pada umumnya hanya melakukan pemeliharaan sekedarnya, itu juga tampak pada pola pemeliharaan hewan tak terlalu memperhitungkan bahaya virus yang dapat menjangkiti peliharaan mereka.

“Tidak dikandangkan, memberi makan secukupnya, akhirnya anjing bebas liar mencari makan di luar. Kondisi yang rentan tertular virus rabies dan lebih parahnya karena akan membahayakan warga masyarakat lainnya jika mengalami luka gigitan,” papar Irwansyah Idrus, Kamis (20/7/2023).

Ia melanjutkan, bentuk pemeliharaan ala kadarnya juga dilihat dari rendahnya kesadaran pemilik binatang peliharaan tersebut untuk melakukan perawatan kesehatan, utamanya vaksinasi anti rabies.

“Ini boleh jadi disebabkan masih kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah terkait pentingnya perawatan secara berkala dan pemberian vaksinasi kepada hewan peliharaan,” ulasnya.

Ia berpandangan, sekaitan upaya untuk menekan angka rabies terutama masyarakat yang menjadi korban hingga harus meregang nyawa itu baiknya dilakukan pembuatan regulasi terkait dengan tata cara dan pemeliharaan hewan untuk mencegah Rabies.

“Di beberapa daerah, ada pergub atau perda yang mengatur terkait hewan peliharaan atau penanggulangan rabies, seperti di Sulawesi Utara dan Bali. Di Sulsel belum tahu, apa sdh ada,” sebutnya.

  • Bagikan

Exit mobile version