JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Dampak penganiayaan yang dialami Cristalino David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo berpotensi dibawa sampai mati oleh David. Dokter Yeremia Tatang dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan yang bertanggungjawab atas pengobatan David tak memungkiri David berpotensi meminum obat selamanya.
"Bisa iya, bisa enggak. Tergantung nanti seberapa improvement yang dia punya. Jadi, nanti kita aka evaluasi dia punya kognisi dan motoriknya. Kalau cenderung membaik, tentu dosis obat berkurang," kata Tatang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Tatang memastikan, David tidak akan pulih 100 persen seperti sebelum dianiaya Dandy. Bekas luka di otaknya bersifat permanen.
Meski begitu, Tatang enggan berspekulasi tentang kondisi David pada masa depan. Termasuk dampak buruk dari bekas luka penganiayaan tersebut.
Tim dokter kini sedang fokus untuk memperbaiki kemampuan kognisi David. Sebab, sampai sekarang kondisi keseimbangan David bergerak maupun emosinya belum stabil.
"Kita berusaha maksimal dulu. Masih ada waktu untuk dia diperbaiki. Jadi, kita nggak sampai ke titik sana dulu. Kita sampai pada posisi di mana kita memaksimalkan terapi yang ada sampai beberapa bulan ke depan," pungkas Tatang.
Diketahui, Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan didakwa melakukan dan atau turut serta melakukan penganiayaan berat dalam kasus penganiayaan Cristalino David Ozora. Penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy pun disebut sudah direncanakan.