PAREPARE, RAKSUL- Ketua Umum Pimpinan Cabang (Pimcab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Aditya Yusriadi mengungkapkan, Parepare patut berbangga karena memiliki sosok perempuan yang patut menjadi panutan. Ia mengungkapkan perempuan itu tiada lain adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan.
Hal itu ia ungkapkan dalam kegiatan yang digelar IMM Parepare bertajuk “Diskusiwati 2" dengan tema IMMawati berdaya, Mewujudkan Gerakan Perempuan Berkemajuan yang digelar di Barugae, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Jumat, (21/7/2023).
"Kapasitas ibu Wali Kota Parepare sangat mumpuni mendampingi bapak Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare dalam membangun kota cinta B. J. habibie dan Ainun. Kita bisa lihat secara langsung dengan kasat mata, ini fakta bahwa pembangunan Kota Parepare sangat drastis signifikan perubahannya di masa periode jabatan Taufan Pawe yang sudah pasti karena ada perempuan tangguh selalu mendampinginya Ibu Wali Kota yang sangat cerdas, sangat islami ialah Ibu Erna,” ungkap Aditya yang mengaku bangga terhadap sosok Daiah itu.
Aditya Yusriadi juga menuturkan bahwa inilah bukti hadirnya perempuan yang patut jadi panutan.
"Kehadiran perempuan yang cerdas seperti ibu Wali Kota Erna Rasyid Taufan ini bisa menjadi support di segala hal bagi pasangannya. Ini adalah bukti contoh sang perempuan teladan dalam mendampingi pasangannya. Kolaborasi yang akan terjadi ketika lelaki dan perempuan bersinergi memikirkan dan melakukan hal - hal baik dan untuk masyarakat," tandasnya.
Sementara, Erna Rasyid Taufan yang didaulat sebagai pemateri mengenai kemajuan perempuan, menjelaskan bahwa seorang perempuan yang hebat yaitu ketika perempuan bisa mengaplikasikan ilmunya di tengah - tengah masyarakat. Telebih lagi ketika perempuan mampu beradaptasi dan menyatu berbaur dengan masyarakat.
"Semua orang itu mempunyai nurani, penjahat pun mempunyai nurani. Karna Allah sudah memberikan hidayahnya ke semua manusia. Sehingga manusia sudah pasti mempunyai hati nurani. Kita harus menjadi manusia yang berakhlak, maka dari itu banyaklah belajar, memperdalam ilmu - ilmu keislaman," urai ERAT, akronim nama dia.
Erna juga mengisahkan sewaktu kecil yang dididik dan dibina oleh orang tuanya tentang nilai - nilai Keislaman dalam kehidupan sehari - hari.
"Saya bukan alumni dari pesantren, sekolah saya bukan dari pesantren, tetapi orang tua saya mendidik dengan cara baik. Dulu waktu kecil orang tua saya menyuruh mengaji, bapak saya bilang harus mengaji. Percuma pergi sekolah kalau tidak mengaji. Lebih baik tinggalkan sekolahnya dari pada tidak mengaji. Itu dulu yang saya jngat cara mengajarnya orang tua saya kepada anak anaknya. Saking kerasnya menata anaknya untuk tetap taat dan menjalankan perintah Allah,” jelas Erna Rasyid Taufan yang juga penggagas Majelis Anak Sholeh (MAS) Kota Parepare ini. (*)