MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Prestasi dan kinerja yang telah ditorehkan oleh Perumda Air Minum Kota Makassar berdasarkan audit eksternal dengan predikat sehat dan berkinerja baik serta tidak berpotensi bangkrut, tidak lantas membuat perusahaan menjadi puas dan berbangga hati.
"Merebut itu mudah, akan tetapi mempertahankan prestasi itu yang sulit," begitu ungkapan Beni Iskandar Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar saat membuka secara resmi Diklat Berbasis Kompetensi "Tata Kelola Perusahaan yang Baik/GCG (Good Coorporate Governance) dan Manajemen Risiko", Sabtu, 23 Juli 2023, di Hotel Horison Ultima Makassar.
Beni Iskandar juga mengatakan, bahwa hasil yang diperoleh di tahun buku 2022 merupakan hasil kerja tim work yang dibangun dengan mengedepankan komunikasi untuk mencari solusi.
"Sekarang ini semua pegawai bisa langsung berinteraksi tanpa jarak, dimanapun dan kapanpun, jadi tidak ada alasan kalau ada masalah tidak bisa dicari jalan keluar,” tutur Beni.
“Disamping itu berdasarkan arahan-arahan pemeriksa internal dan eksternal kita telah menganut falsafah kehati-hatian dalam bekerja khususnya perumusan anggaran perusahaan dalam 1 tahun terakhir ini, komitmen dan konsistensi bekerja optimal merupakan penunjang utama sehingga perusahaan dapat mendapatkan hasil yang baik," tambah Beni.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan, Rizal Suhaili, Ak., M.M., menyampaikan bahwa PDAM Makassar saat ini sudah membukukan kinerja yang baik dan predikat perusahaan yang sehat, tidak banyak PDAM di Sulawesi Selatan yang bisa seperti ini, artinya pengelolaan manajemen selama setahun kemarin yang bagus dan perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Rizal menambahkan bahwa yang paling diperlukan saat ini adalah efisiensi pembiayaan, karena kalau hanya menggenjot peningkatan pendapatan itu mudah, misalnya dengan menambah jumlah pelanggan atau menaikkan tarif, tapi bukan itu intinya.
"Kemampuan manajemen dengan orang-orang yang mendukungnya sangat berperan untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” tuturnya.
"Jangan biarkan energi terbuang sia-sia dengan mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat, saat ini PDAM Makassar masih perlu bekerja keras karena NRW (Non Revenue Water) masih dikisaran 50 persen, jadi harus bekerja lebih giat lagi untuk menurunkannya," sambung Rizal.
Kegiatan Diklat Berbasis Kompetensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Manajemen Risiko yang dilaksanakan hari ini, diharapkan dapat menjadi acuan untuk lebih meningkatkan cara kerja kita di PDAM Makassar.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Umum dan Pelayanan, Indira Mulyasari, Aiman Adnan Direktur Air Limbah sekaligus PJ. Direktur Teknik, dan yang menjadi Narasumber dari BPKP Perwakilan Sulawesi Selatan adalah dr.Harun, S.E., MSi. dan Restya Noor Ghumalien, S.E. (*)