Meskipun aksi ini berimbas pada kemacetan sementara, masyarakat berharap pesan kekecewaan mereka dapat sampai ke telinga pemerintah provinsi dan membangkitkan kesadaran akan urgensi perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Sulsel terkait aksi tanam pohon pisang ini. Masyarakat berharap aksi protes ini dapat menjadi panggilan untuk bertindak dan mengubah keadaan agar harapan warga dapat diwujudkan dalam bentuk perbaikan jalan yang segera dan tuntas.
Sementara itu, para pengendara yang melintasi jalur poros Sidrap-Soppeng merasakan dampak langsung dari aksi tanam pohon pisang yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang.
Kemacetan parah pun terjadi karena jalur yang rusak semakin menyempit akibat tanaman pisang yang tertanam di tepi jalan. Beberapa pengendara mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap situasi tersebut.
“Kami mengerti perjuangan masyarakat setempat, namun ini juga berdampak pada kami yang harus melintasi jalur ini untuk berbagai kepentingan. Semoga pemerintah mendengar aspirasi mereka dan segera melakukan tindakan perbaikan,” ujar salah seorang pengendara yang terjebak dalam kemacetan.
Selain itu, aksi tanam pohon pisang ini juga menarik perhatian warganet di media sosial. Banyak yang memberikan dukungan kepada Aliansi Masyarakat Desa Tanete dan Desa Allakuang atas keberanian mereka dalam menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah provinsi.
Tagar #PerbaikanJalanSidrapSoppeng pun menjadi viral, mencerminkan solidaritas masyarakat dalam menyuarakan isu ini.