MAKASSAR, RAKYATSULSEL- Dampak media sosial juga menjadi salah faktor yang mempengaruhi, terjadi kekerasan pada perempuan dan anak, terutama yang berujung pada pelecehan seksual.
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3A-Dalduk KB Sulsel, Meisy Papayungan membeberkan jika yang menjadi motif utama paling dominan saat ini adalah kekerasan seksual yang berasal dari perkenalan kedua belah pihak melalui aplikasi chatting/medsos.
“Sempat mengemuka kemarin juga maraknya kekerasan seksual online dan penggunaan aplikasi dating atau kencan (beberapa platform,red), itu juga paling sering ditemukan saat razia kepolisian di hotel-hotel,” ucapnya, Rabu (26/7/2023).
Kata dia, hal mendasar perlu diperhatikan oleh para orang tua, terutama untuk anak perempuan, pasalnya tak hanya kekerasan yang digunakan oleh para pelaku pelecehan seksual, saat ini bujuk rayu menjadi senjata utamanya.
“Anak-anak yang introvert juga kebanyakan menjadi korban dari bujuk rayu, untuk para orang tua, utamanya para kaum ayah tentu harus bisa menjadi tokoh utama lelaki di hidup para anak perempuannya,” kata Meisy Papayungan.
Ia menuturkan, pihaknya juga telah menggelar koordinasi bersama seluruh UPT PPA di kabupaten/kota untuk meningkatkan koordinasi langsung dengan pihak APH (kepolisian). Baru-baru ini, pihaknya mengadakan pertemuan koordinasi lintas sektor Rakor Perlindungan Perempuan dan Anak. Salah satunya, dengan pihak Polda Sulsel (APH). (Abu/B)