MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Simpul-simpul relawan Anies di Kawasan Timur Indonesia berkumpul dalam Rapat Koordinasi Simpul-simpul Relawan Anies se Kawasan Timur Indonesia di Makassar.
Kurang lebih 300 relawan dari berbagai simpul relawan saling berbagi success story dan berbagai suka dan sukanya menjadi relawan Anies.
Mayoritas pimpinan simpul relawan Anies dibuat bingung dengan berbagai hasil survei karena sangat berbeda dengan fakta lapangan yang mereka temukan.
"Kami ini mendatangi masyarakat, langsung bertanya soal pilpres, tanpa saya jelaskan soal Anies, mereka sudah Anies. Bahkan amat sangat jarang kami bertemu masyarakat yang memilih calon lain selain pak Anies," kata H. Idrus dari Relawan Soelawesi Pejuang.
Apapun hasil survei yang setiap bulan dipublikasikan itu tak akan mempengaruhi gerakan relawan. "Kami fokus menguatkan jaringan, alhamdulilah semua RW di Sulsel sudah lengkap relawan Anies dari SBA, jaringan ini akan terus kami kuatkan dan sementara kami siapkan datanya," kata Budi Susanto, Sekjen Sahabat Bung Anies (SBA).
Ketua Tim 8 Anies Baswedan, Sudirman Said hadir dan memberikan arahan secara virtual. Sudirman Said menyapa satu persatu pimpinan relawan Anies yang hadir dalam rapat koordinasi simpul-simpul relawan Anies se Kawasan Timur Indonesia.
Sudirman Said menyampaikan rasa salut pada relawan Anies yang militan dan bisa bergerak cepat ketika dibutuhkan.
Menurut Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umun Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Relawan fokus pada upaya-upaya maksimal memastikan ABW menang satu putaran.
"Kami terus melakukan konsolidasi, Koordinasi, dan verifikasi dalam upaya membangun militan relawan, relawan tanpa dibayar justru menjadi kekuatan luar biasa, kami terus bergerak menghadirkan tim mata warga Anies (mawar KoReAn) di semua TPS, jika hasil-hasil survey seringkali mendiskreditkan pak Anies, hari ini kita lihat para relawan begitu kuat tekadnya menjadikan kemenangan Anies satu putaran itu terwujud" kata MRR yang ditangannya berafiliasi 250 simpul relawan Anies yang tersebar dari Aceh hingga Papua. (*)