SINJAI, RAKYATSULSEL - Stunting merupakan permasalahan nasional yang sampai sekarang masih terjadi, berbagai upaya telah lakukan di setiap lapisan wilayah untuk menurunkan angka stunting, namun belum menunjukkan angka penurunan di beberapa daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.
Menyikapi permasalahan tersebut, dalam upaya menurunkan angka Stunting di Sulsel, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, Dr.dr.Nasruddin.,Sp.OG (K).,MARS kolaborasi dengan Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia, drg.Nur Fadhilah Arifin,M.Kes melaksanakan program pengabdian dengan Program Ekspansi Menurunkan Angka Stunting (EMAS) pada periode Emas Kehidupan, di kelurahan Mannanti, kecamatan Tellu Limpoe yang merupakan salah satu Binaan UMI, Sabtu (29/7).
Dr. Nas sapaan akrabnya di sela kegiatan pengabdian mengatakan bahwa program ini merupakan kolaborasi bidang Kedokteran & kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia pada program Pengabdian kepada Masyarakat BIMA Kemdikbudristek Tahun 2023 dengan skema Kemitraan berbasis Masyarakat.
Program ini didanai oleh DRTPM Ristekdikti dengan nama kegiatan Program Ekspansi Menurunkan Angka Stunting (EMAS) pada periode Emas Kehidupan.
Lanjut dikatakan, salah satu alasan memilih Mannanti, karena merupakan salah satu kelurahan di kabupaten Sinjai, menurut data yang ada menunjukkan Mananti salah satu kelurahana yang juga cukup mendapatkan angka stunting yang terbilang tinggi
“Program pengabdian kepada masyarakat ini dengan melaksanakan klinik parenting, bina kader melalui edukasi mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan serta pelatihan pemeriksaan IVA, PAP smear dan Deteksi Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara sendiri untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas Mannanti," ujar dr Nas yang juga Dekan Fakultas Kedokteran UMI ini.
Dr Nas menambahkan bahwa periode Emas ternyata saat ibu bukan di mulai pada saat kehamilan, namun sudah harus menjadi bahan perhatian sejak merencakan pernikahan.
Program kehamilan, sehingga dengan asupan gizi juga perilaku yang baik mengenai kesehatan gigi diharapkan dapat menurunkan angka stunting ke depannya.
“Dalam program ini, kami juga mengajak Dosen pendamping dr. M. Wirawan Harahap, Sp.An, MARS dan beberapa dokter muda yang saat ini stase di Bagian Obgin. Kami sangat berharap apa yang kami lakukan saat ini dapat diimplemntasikan secara berkelanjutan oleh masyarakat, tidak terputus hanya karena masa pengabdian ini berakhir nanti,” harap alumni Fakultas Kedokteran UMI ini.
Lanjut dikatakan, tim pengabdi melaksanakan program edukasi hubungan stunting terhadap angka kejadi karies pada ibu hamil dan juga balita terhadap pengetahuan kesehatan ibu hamil.
Selain itu, tim dosen pengabdi juga melaksanakan pemeriksaan Gigi dan mulut serta aplikasi flouride pada balita.
Sementara itu, Ketua tim, drg.Nur Fadhilah Arifin,M.Kes yang juga Direktur Utama RSIGM FKG UMI menambahkan, bahwa program Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan program BIMA Kemdikbudristek Tahun 2023 dengan skema Kemitraan berbasis Masyarakat.
"Dalam program ini kami juga melibatkan dosen FKG UMI, yaitu drg.Sari Aldilawati,M.Kes dan beberapa mahasiswa kedokteran gigi & kedokteran Universitas Muslim Indonesia sebagai wujud pembelajaran secara Langsung kepada Masyarakat," pungkasnya. (*)