MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) salah satu kandidat radar wakil presiden Ganjar Pranowo yang telah disampaikan oleh ketua umum PDI Perjuangan Puan Maharani. Jika AHY dipinang sebagai calon wakil presiden maka langkah politik Anies Rasyid Baswedan akan gagal.
Karena dari tiga partai pengusung yakni Demokrat, Nasdem dan PKS keluar dari koalisi perubahan maka syarat mengusung Anies Rasyid Baswedan tidak mencukupi 20 persen.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto menyebutkan jika AHY kartu untuk membunuh pergerakan politik Anies.
"Kalau AHY masuk dalam PDIP bukan untuk mengembangkan suara, tapi lebih mematikan langka politik Anies Baswedan," singkatnya.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI) Nursandy Syam melanjutkan, masuknya AHY kandidat calon Presiden Ganjar tentu bagian dari strategi melemahkan kekuatan lawan.
"Di samping itu, juga menguntungkan bagi AHY yang memang punya ekspektasi tinggi menjadi Cawapres Anies," katanya.
Nursandy juga menyebutkan lima kandidat Cawapres Ganjar memiliki keunggulan tersendiri. Namun kebutuhan elektoral akan sangat ditentukan dari sudut pandang PDIP dan Ganjar.
Seperti AHY punya partai dan elektabilitas yang lumayan mumpuni dan Muhaimin selain punya partai. "Tentu diharapkan bisa merebut suara dominan pemilih NU. Masuknya nama mereka dalam nominasi juga bisa merusak konsentrasi kubu Prabowo dan Anies," bebernya.
"Sandiaga Uno dan Erick Thohir punya sisi kesamaan dalam hal elektabilitas tinggi, jaringan dan modal kapital yang melimpah. Mereka juga mewakili partai. PPP sudah menjadi koalisi parpol pengusung Ganjar. Sementara Erick Thohir di endorse PAN," lanjutnya.
Sementara Andika Perkasa yang berbekal latar belakang militer yang cemerlang, mantan Panglima TNI tersebut bisa menjadi pemecah kekuatan Prabowo di militer. "Sehingga keberadaan dirinya di barisan pemenangan Ganjar sangat dibutuhkan," tuturnya.
Namun Pilpres ini masih dinamis, fakta politiknya parpol seperti Demokrat dan PKB yang jelas-jelas sudah berkoalisi dengan Prabowo dan Anies.
"Tetapi nama ketua umumnya malah masuk jadi nominasi di PDIP sebagai kandidat Cawapres," tutupnya. (Fahrullah/B).