MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejauh ini sejumlah nama mencuat terkait siapa yang akan mengisi jabatan Pj Gubernur Sulsel, seperti Rektor dari Universitas tekemuka di Makassar, Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, Rektor UNM Prof. Dr. Husain Syam, Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Menko Polhukam, Laksma TNI Abdul Rivai, Inspektur Utama Setjen DPR RI yang pernah menjadi Kapolda Sulsel, Komjen Nana Sudjana.
Ada juga nama Inspektur Jenderal Depdagri, Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Depdagri, Dr Drs Bachtiar MSi, dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Depdagri, Dr Akmal M Piliang, Drs. H. Jufri Rahman.,M.Si (staf ahli bidang pemerintah dan otoda Kemenpan RB).
Selain nama itu, Inspektur Utama Setjen DPR RI dan mantan Kapolda Sulsel, Komjen Nana Sudjana, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Depdagri, Dr Drs Bachtiar MSi, dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Depdagri, Dr Akmal M Piliang. Terbaru, muncul figur kini duduk di jabatan Dirjen Perkebunan Kementan RI, Andi Nur Alamsyah dianggap memenuhi persyaratan Pj Gubernur Sulsel masa sisa 2023-2024.
Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf menilai sejumlah figur yang menguat berpeluang. Hanya saja, ada yang lebih berpeluang.
"Beberapa berita membahas tentang wacana Pj Gubernur yang muncul dua yaitu Rivai Ras dan Nana Sudjana. Saya kira keduanya punya peluang untuk sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan," katanya, Rabu (2/8/2023).
Kendati siapa lebih unggul dan punya kans kuat bisa mengisi jabatan Pj Gubernur, Ibnu Hadjar menilai munculnya nama Nana Sudjana akan berpeluang ketimbang figur yang lain. Apalagi Nana memiliki jaringan yang kuat di tingkat atas.
"Sebagai mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu penanda bahwa sangat berpeluang menjadi Pj Gubernur di Sulawesi Selatan," tuturnya.
Menurutnya, dari segi mekanisme di Daerah Nana Sudjana mengetahui kondisi Sulsel. Sehingga peluang sangat besar untuk menduduki Pj Gubernur.
"Apalagi dia mantan Kapolda Sulawesi Selatan. Ketika dia menjabat saya rasa adem adem, banyak permasalahan mampu diselesaikan secara cepat. Beliau mampu melakukan pemetaan pemetaan wilayah. Sangat menguasai siklus di Sulawesi Selatan," jelasnya.
Selain itu, kata dia, momentum politik yang akan dihadapi 2024, maka rasa kapasitas Nana sebagai mantan Kapolda sangat siap dan matang dalam hal leadership.
"Secara kewilayahan sudah menguasai. Apalagi ketika dia menjabat Kapolda Sulsel sangat kelihatan," ungkap Ibnu Hadjar.
Ditambahkan, kedepan bagi Pj Gubernur, yang perlu dilakukan adalah skala prioritas netralitas ASN penting. Kemudian pemetaan konflik horizontal harus lebih cepat dipetakan minimalisir.
"Potensi konflik kedepannya untuk menciptakan ruang kondusif aman dan damai. Ini harus yang berpengalaman yang punya ilmu intelijen seperti pak Nana Sudjana," tukasnya. (*Suryadi/B)