WAJO, RAKYATSULSEL - Kabupaten Wajo mengikuti verifikasi lanjutan penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional oleh tim verifikator pusat yang digelar secara virtual di Ruang Lounge Kantor Bupati, Rabu (2/8/2023).
Verifikasi lanjutan ini diikuti langsung oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud didampingi Para Kepala OPD, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Wajo, Sitti Maryam bersama anggota, jajaran Tim Pembina FKS serta undangan lainnya. Sementara, tim verifikasi pusat dipimpin oleh Hadrian Marta sebagai Ketua Tim bersama Wakil Ketua, Lucky Aris Suryono, Verifilator Utama, Diana Nurhayarti dan para Verifikator Pendamping.
Kabupaten Wajo sebelumnya telah lolos verifikasi dokumen KKS, di verifikasi Lapangan hari ini secara virtual di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Wajo, Rabu (02/08/2023), kemudian mengikuti verifikasi lanjutan ini.
Verifikasi lanjutan ini untuk mencocokkan kondisi di lapangan dengan dokumen yang telah dilaporkan Forum Kabupaten Sehat (FKS) Wajo.
Di hadapan tim verifikator pusat secara virtual, Bupati Wajo, Amran Mahmud memaparkan penyelenggaraan Kabupateb Sehat di Kabupaten Wajo Menurutnya, nilai setiap tatanan yang menjadi indikator penilaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Wajo sudah berhasil memenuhi nilai minimal 91%.
"Bahkan Pemerintah Kabupaten Wajo terus memberikan dukungan, baik pada aspek regulasi, pendanaan maupun penyediaan sarana dan fasilitas untuk penyelenggaraan Kabupaten Sehat," ucapnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini juga menjelaskan bahwa, dalam verifikasi Kabupaten Sehat periode 2021-2022 yang diselenggarakan pada tahun 2023 ini, Kabupaten Wajo menargetkan akan meraih Swasti Saba Wistara yang kelima kalinya, setelah empat kali berturut-turut memperoleh penghargaan yang sama sejak tahun 2015.
Bahkan kata Dia, pada tahun 2023, Kabupaten Wajo diundang oleh WHO ASIA TENGGARA (SEARO) untuk menjadi Anggota Jejaring Kota Sehat, sehingga beberapa waktu lalu, Kabupaten Wajo telah mengikuti Workshop di Nepal dan mengikuti Training Urban Leader di Makassar.
"Kabupaten Wajo Masuk menjadi Kabupaten Pertama di Indonesia sebagai anggota Jejaring Kabupaten/Kota Sehat WHO Asia-Tenggara pada Tahun 2022 dan sudah terlibat pada kegiatan WHO di Tiga Negara yaitu Bangkok, Denmark dan Nepal sebagai Narasumber tentang Pemberdayaan Masyarakat Lansia di Kabupaten Wajo," ungkapnya.
Orang nomor Satu di Bumi Lamaddukkelleng ini juga memaarkanan dan menjelaskan dukungan terhadap penyelenggaraan Kabupaten Sehat serta inovasi di 9 tatanan, yakni Kehidupan masyarakat sehat mandiri, Pemukiman dan fasilitas umum, Satuan pendidikan, Pariwisata, Pasar, Transportasi dan Tertib Lalau Lintas, Perkantoran dan Perindustrian, Perlindungan Sosial dan Pencegahan dan Penanganan Bencana.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanganan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun 2023 ini merupakan tahun penghargaan sekaligus sebagai bentuk perayaan kabupaten-kota yang telah berhasil menyelenggarakan KKS.
"Terima kasih kepada semua stakeholder yang teribat di KKS dalam upaya memenuhi persyaratan penghargaan Swasti Saba Tahun 2023 yang cukup berbeda dari 9 kali penyelenggaraan sebelumnya," ujarnya.
Penyesuaian tersebut kata Maxi Rein Rondonuwu, perlu dilakukan sebagai respon terhadap dinamika situasi global dan kebijakan pembangunan nasional.
"Saat ini kita telah sampai pada tahap verifikasi lapangan, dimana tahun ini tim verifikasi pusat melakukan pendalaman hasil dari verifikasi dokumen yang telah dikirim. Dimana nantinya hasil verifikasi merupakan keputusan sepenuhnya dari tim verifikasi pusat"pungkasnya. (Muis)