“Ini kan sesuai dengan hasil risetnya LSI Denny JA, LSI Denny JA itu menunjukan bahwa pemilih partai, pemilih Golkar, itu lebih cenderung memilih Pak Prabowo dibanding Pak Ganjar dan Anies,” ungkap Prof Kacung.
Melihat hal tersebut, Prof Kacung meyakini, hal itu tidak terlepas dari rekam jejak sejarah antara Prabowo dan partai berlambang pohon beringin itu.
Adanya kesamaan historis yang terjalin antara Prabowo dan Partai Golkar menjadi pertanda kuat, bahwa Partai Golkar akan melabuhkan dukungannya terhadap Prabowo.
“Saya kira itu tidak lepas dari kesamaan yang lalu, kesamaan historis ya antara Pak Prabowo dengan Golkar,” ujar dia.
Terpisah, Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman mengatakan ada suasana kebatinan bahwa beberapa anggota DPD I mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra.
“Dalam diskusi santai dan informal kaki, sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD I mendorong supaya Partai Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra,” kata Maman.
Lebih lanjut, dia juga menjabarkan sejumlah alasan Golkar perlu mendukung Prabowo. Pertama, Maman mengungkapkan Prabowo pernah bersama Golkar. Lalu, kedua, Golkar juga pernah mendukung Prabowo di Pilpres 2014.
“Di Pilpres 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo. Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD I Golkar cukup mentereng dan signifikan,” ujarnya. (jpnn)