BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Upaya mempersiapkan kegiatan puncak Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Kawasan Wisata Tanjung Bira menjadi perhatian Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bulukumba engan melakukan gerakan pembersihan.
Sebanyak 14 organisasi perempuan terlibat dalam inisiatif bersama untuk membersihkan kawasan Tanjung Bira menjelang acara nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 10-13 Agustus mendatang.
Diantara organisasi-organisasi ini terdapat Dekranasda, Iwapi, Dharma Wanita, Aisyiah, Muslimat NU, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Adhyaksa Dharmakarini, Dharmayukti Karini, Srikandi Pemuda Pancasila, Ikwan, TP-PKK Kecamatan bersama Pengurus serta kader tingkat Kelurahan dan Desa di Kecamatan Bontobahari.
Ketua TP-PKK, Andi Herfida Muchtar, didampingi oleh Sekretaris TP-PKK, A. Hamrina Jufri, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengatur kegiatan Gotong Royong Bulukumba Bersih.
Andi Herfida mengaku sejak Jumat 4 Agustus kemarin, pihaknya melakukan pembersihan dan penataan di beberapa lokasi diantaranya meliputi Anjungan Pantai Bira, Lapangan Hitam, dan sepanjang Garis Pantai Pasir Putih.
"Pagi ini (hari kedua) kita bergerak lagi membersihkan bersama Dinas Pariwasata, dari unsur kelompok kerja kepala sekolah (K3S) dan guru dari 10 kecamatan. Ada sekitar 170an orang terlibat hari ini membersihkan," ungkap Herfida, Sabtu (5/8/ 2023).
Kegiatan gotong royong membersihkan seperti ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh TP PKK Bulukumba. Sebelumnya, kegiatan pembersihan di Kota Bulukumba juga telah dilakukan beberapa waktu lalu dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
"Tujuannya jelas: membangun kesadaran akan pentingnya kebersihan, menciptakan lingkungan yang sehat, dan memperindah area tersebut," kata Herfida, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar ini.
Kegiatan Gotong Royong Bulukumba Bersih akan berlangsung secara rutin, terutama dalam persiapan menyambut acara pembagian 10 juta bendera Merah Putih. Partisipasi masyarakat lokal, termasuk para pelaku usaha seperti pedagang kaki lima (PKL) dan pengelola penginapan, juga akan menjadi bagian integral dari kegiatan. (Salahuddin)