MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Makassar menggandeng Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) ke sekolah-sekolah menengah atas (SMA) di Kota Makassar.
Rencananya, Dukcapil Kota Makassar akan melakukan rapat koordinasi ke Dinas Pendidikan Sulsel pada pekan ini untuk membahas perekaman KTP-el di sekolah-sekolah SMA di Kota Makassar.
Mengingat SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berada di bawah kewenangan Disdik Sulsel.
"Minggu ini kami akan turun (menemui Disdik Sulsel)," ujar Kepala Dinas Dukcapil Kota Makassar, Muhammad Hatim, Minggu (6/8).
Hatim, sapaan akrabnya, menuturkan setelah melakukan koordinasi dengan pihak Disdik Sulsel, maka pihaknya akan segera turun langsung untuk melakukan perekaman di sekolah-sekolah SMA maupun SMK.
"Setelah kami susun jadwalnya kami akan kooordinasi dengan dinas pendidikan Sulsel untuk turun langsung ke SMA dan SMK," terang Hatim.
Upaya tersebut dilakukan, merujuk pada data dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar yang mencatat ada sekitar 18 ribu pemilih potensial di Makassar yang belum memiliki KTP-el (KTP Elektronik).
Di mana, menurut Hatim, 18 ribu pemilih potensial tersebut diprediksi mayoritas berusia 17 tahun yang notabede adalah usia anak sekolah menengah atas (SMA) yang belum melakukan perekaman KTP-el di Kantor Dukcapil Makassar maupun di Kantor Kecamatan.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah kesulitan bagi siswa untuk meninggalkan sekolah dalam jam pelajaran untuk melakukan perekaman.
Maka dari itu, Dukcapil Makassar akan mengambil inisiatif untuk datang ke sekolah-sekolah tersebut guna melakukan perekaman KTP-el secara langsung.
"Karena anak sekolah itu di jam sekolah tidak bisa meninggalkan sekolahnya untuk melakukan perekaman KTP-el," terang Hatim.
Namun, sebelum pelaksanaannya, Hatim menyebut pihaknya akan memastikan terlebih dahulu ketersediaan stok blanko. Pasalnya, saat ini ketersediaan blanko terbatas. Sehingga, Dukcapil akan berkoordinasi dengan pusat untuk memastikan pasokan blanko yang cukup.
Setelah persiapan blanko selesai, kata Hatim, pihaknya baru akan memulai operasi perekaman di sekolah-sekolah.
"Setelah itu kami akan langsung turun kesekolah sekolah, sambil kita kejar juga blanko dari pusat," tutur Hatim. (Shasa/B)