MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemprov Sulsel sepanjang tahun 2023 mengerjakan 30 paket jalan yang tersebar hampir di 24 kabupaten kota yang ada di Sulsel.
Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sulsel, Irawan Dermayasamin mengatakan, 30 paket jalan tersebut, ditambah lima paket jembatan sudah dalam proses pengerjaan. Hanya tersisa pengerjaan kecil di beberapa ruas yang saat ini masih proses perencanaan.
Ia membeberkan, pengerjaan itu dimulai dari ruas jalan Takkalasi-Binagae-Lao kabupaten Soppeng dengan Panjang 12 Km, ruas jalan Bua- Batas Kabupaten Toraja Utara-Luwu dengan Panjang 2,2 Km, ruas jalan Tuppu-Pao-Pamulungan batas kabupaten Toraja di Kabupaten Pinrang dengan panjang dua Kilometer.
Selanjutnya, Kemudian Ruas Massupu-Batas Pinrang Toraja sepanjang tiga kilometer, kemudian ruas Tanabau-Ngapaloka-Pattumbukkan di Kabupaten Selayar dengan panjang lima kilometer, Ruas Sabbang - Tallang - Sae di Luwu Utara sepanjang satu kilometer, Jalur Pedestrian Kawasan CPI Makassar, sepanjang 1,65 km.
Ia menuturkan, Rekonstruksi ada 25 ruas akan dikerjakan yang terbagi di 13 kabupaten/kota, itu dimulai dari Ruas Jalan Mustafa Dg Bunga sepanjang satu kilometer, Ruas Burung-Burung - Bili-Bili sepanjang tiga kilometer. Ruas Jalan H.M Yasin Limpo sepanjang tiga kilometer. Ruas Burung-Burung - Benteng Gajah - Carangki - Bantimurung sepanjang 2 kilometer. Ruas Pallangga - Sapaya - Batas Jeneponto sepanjang 2,2 km.
Lalu, Ruas Takkalalla - Cabenge - Salaonro sepanjang 1,5 km,Ruas Salaonro - Pompanua sepanjang tiga kilometer. Ruas Salaonro - Ulugalung sepanjang 2,6 km. Ruas Lajoa - Pacongkang - Citta - Tobenteng sepanjang satu kilometer. Ruas Impa-Impa - Anabanua sepanjang dua kilometer. Ruas Solo - Paneki - Kulampu sepanjang tiga kilometer. Ruas Doping - Atapangnge sepanjang satu kilometer.
Selanjutnya, Ruas Anabanua - Malake - Batas Kabupaten Sidrap sepanjang 1,3 km. Ruas Tanabatue - Sanrego - Palattae sepanjang lima kilometer. Ruas Ujung lamuru - Palattae - Bojo sepanjang empat kilometer. Ruas Ujung Lamuru - Takkalalla sepanjang satu kilometer. Ruas Ussu - Nuha - Beteleme - Batas Prov Sulteng di Luwu Timur sepanjang 3,6 km.
Kemudian, Ruas Rantepao - Sa'dan - Batusitanduk di Kabupaten Luwu sepanjang dua kilometer. Ruas Rantepao - Pangalla - Baruppu - Batas Sulbar di Kabupaten Toraja Utara sepanjang 1,5 km. Ruas Palampang - Munte - Botolempangan di Kabupaten Sinjai sepanjang 2,5 km. Kemudian ruas Pangkep - Matojeng - Tondongkura - Kali Genrang - Batas Kabupaten Maros di Kabupaten Pangkep sepanjang tiga kilometer. Ruas Pekkae - batas Soppeng di Kabupaten Barru sepanjang tiga kilometer.
Lanjut, Ruas Antang Raya di Kota Makassar sepanjang satu kilometer. Ruas Tanrutedong - Dongi - Salokarajae di Kabupaten Sidrap sepanjang dua kilometer. Ruas Boro Jeneponto di Kabupaten Jeneponto sepanjang satu kilometer.
"Proyek strategis yang Pak Gubernur selalu minta sudah kita proses semua. Sisa delapan paket (jalan dan jembatan) tapi bukan yang signifikan. Tetapi dalam waktu dekat siap berproses, yang butuh waktu panjang sudah jalan semua, kalau pun ada sisa yang tiga bulan pengerjaannya," paparnya
Ia menyampaikan, adapun ruas yang juga bakal mendapat giliran untuk direhab itu Ruas Batas Gowa - Tondong di Kabupaten Sinjai. Ruas Pinrang - Rappang di Kabupaten Pinrang, Ruas Batas Kabupaten Barru - Takkalalla di Kabupaten Soppeng, Ruas Batas Soppeng - Pangkajene Sidrap di Kabupaten Sidrap, Ruas Sungguminasa - Malino di Kabupaten Gowa, Ruas Boro - Bantaeng di Kabupaten Bantaeng.
Irawan mengaku pihaknya belajar dari kesalahan di tahun-tahun sebelumnya di mana banyak pengerjaan paket jalan yang menyeberang tahun anggaran. Di samping masalah cuaca, hal-hal teknis juga sudah diantisipasi.
"Kita antisipasi jangan sampai ada penyedia yang tidak ada peralatannya. Kemarin pas kontrak kita pastikan, kan ada verifikasi. Ada informasi yang diketahui, apakah dia punya modal atau tidak, bagaimana track recordnya, dan ketersediaan alat dari perusahaannya," ungkap Irawan, Rabu (9/8/2023).
Dengan percepatan yang dilakukan tersebut, pihaknya yakin tahun ini tidak ada paket jalan yang putus kontrak. Mengingat, hal tersebut yang seringkali menghambat progres pengerjaan jalan.
Misalnya saja ruas poros Sidrap - Soppeng dan Pekkae - Takkalala di Barru yang tahun lalu sempat putus kontrak. "Di samping ada rekanan memang menyatakan tidak sanggup melanjutkan, juga ada yang kita putus. Karena sudah diberi kesempatan menyelesaikan di tahun anggaran selanjutnya, tetap tidak diselesaikan," pungkasnya. (Abu/B)