MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Prospek bisnis travel makin menjanjikan. Minat masyarakat melakukan umrah makin membaik.
Hal tersebut yang turut mendorong para pelaku usaha travel terus mengembangkan bisnisnya. Salah satunya, Randa Azzahra Travel yang baru saja melakukan grand opening kantor yang terletak di Toddopuli Raya Timur, Kompleks Ilma Green Residence Ruko Agatis Nomor 7, Kamis, 10 Agustus 2023.
Direktur Utama Randa Azzahra, Andi Nurmaedah Mustari menceritakan bisnisnya dimulai pada 2012 dengan travel tiketing. Kemudian memasuki 2013, mulai bergerak di bidang umrah, sambil tetap melaksanakan wisata halal.
“Terus kita juga melakukan wisata domestik, nasional, dan internasional,” ucapnya.
“Namun untuk pelayanan umrah dimulai pada 2013. Saat itu kita masih memberangkatkan jemaah sekali dalam setahun 2014,” sambungnya.
Perkembangan bisnisnya mulai dirasakan pada 2015. Travelnya mampu memberangkatkan jemaah hingga tiga kali dalam setahun.
“Pada 2022 setelah pandemi, kita mulai memberangkatkan jemaah umrah bisa tiga sampai empat kali dalam setiap bulannya,” terang Nurmaedah.
Saat itu, pihaknya masih sebagai agen perjalanan wisata (APW) karena belum mengantongi izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Karena untuk mengantongi izin itu, usaha harus terpantau oleh pihak Kemenag terkait apa yang dilakukan ada pelanggaran atau tidak.
“Alhamdulillah, selama kita menjadi APW, sebagai penyelenggara tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun,” tuturnya.
Dalam memuaskan jemaah, pihaknya lebih memprioritaskan kualitas pelayanan. Tidak melihat banyak atau sedikitnya jemaah yang diberangkatkan.
“Kelebihannya kita itu jemaah berangkat bersama owner. Walaupun hanya 5 atau 10 jemaah, kita tetap mendampingi. Karena ada kualitas dan kuantitas yang kita selalu ingin menjamin itu kepada jemaah,” ujarnya.
Pihaknya juga punya ciri khas tersendiri, yakni hotel selalu dekat dalam ring satu, baik itu jemaah reguler ataupun VIP. Juga menyiapkan pendampingan dari Makassar hingga ke Mekkah.
“Jemaah kita memang lebih banyak VIP dan privat. Termasuk orang-orang besar di Sulsel. Rata-rata kita berangkat private lima pax,” urai Nurmaedah.
Sub Direktorat Perizinan, Akreditasi dan Bina PPIU, Rudy Nuruddin Ambary memaparkan, persaingan bisnis travel memang sangat berkembang pesat. Hingga saat ini yang berizin resmi dari Kemenag Sulsel sudah mencapai sekitar 140 travel yang PPIU.
“Jadi masyarakat jangan tergiur dengan harga murah. Karena yang biasanya murah itu, murahan juga,” yakinnya.
Saat ini standar biaya minimal umrah yang ditetapkan yakni sekitar Rp26 juta. Jika ada yang menawarkan dibawah harga itu, maka menjadi tanda tanya besar.
“Hati-hati ada biaya tambahan demi tambahan yang diminta. Sekarang memang lagi ramai-ramainya umrah. Karena memang sekarang waktu yang tepat untuk berhaji dan umrah,” pungkasnya. (*)