MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Polrestabes Makassar dan Polsek setempat ikut menyiapkan pengawalan rencana aksi unjuk rasa (unras) ratusan warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, di Kecamatan Manggala, Senin (14/8/2023) besok.
Aksi unjuk rasa warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Manggala Peduli TPA Tamangapa ini merupakan buntut dari kericuhan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi C, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar beberapa waktu lalu.
Di mana, dari RDP tersebut Panitia Seleksi Mitra KSPI-PSEL mengaku secara terang benderang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bahwa telah membeli Lahan di Grand Enterno Parangloe, Tamalanrea.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS saat dikonfirmasi mengatakan, segala bentuk kegiatan masyarakat polisi akan terlibat, terlebih jika kegiatan itu adalah aksi unjuk rasa.
"Iya, apapun kegiatan masyarakat kita sebagai polisi, pelindung dan pengayom masyarakat pasti hadir. Kita hadir untuk mengamankan situasi," ujar Lando saat dihubungi Rakyat Sulsel, Minggu (13/8/2023).
Dengan adanya unjuk rasa ini, Lando menyampaikan agar masyarakat tetap tenang dan menyampaikan aspirasinya sebagaimana ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
Sementara saat ditanyai berapa jumlah personel yang disiapkan Polrestabes Makassar, Lando menjawab sampai saat ini dirinya belum mengetahui akan hal itu mengingat surat pengawalan aksi belum ia baca.
"Harapannya dilakukan semua sesuai prosedur dan undang-undang yang berlaku, pasti kita lakukan pengawalan. Tapi kalau itu (jumlah personel), saya belum tau karena belum liat surat perintahnya. Tapi maksimum lah, disesuaikan dengan situasi di lokasi (unjuk rasa)," terangnya.
Terpisah, Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi yang ikut dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya melakukan pendampingan mengingat pengamanan aksi tersebut sepenuhnya dilakukan oleh Bagian Operasional (Ops) Polrestabes Makassar.
"Pengamanan bukan dari kami tapi dari Polrestabes, dari Ops Polrestatabes Makassar. Tapi tentu kami juga akan melakukan pendampingan pengamanan, tapi sentranya pengamanan di Ops," kata Syamsuardi.
Saat ini lokasi atau tempat yang rencananya akan dijadikan titik aksi besok, Syamsuardi menyebut dalam kondisi aman seperti biasanya. Di mana aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.
"Kita terus pantau situasi saat ini di lokasi yang rencananya akan dilaksanakan aksi unjuk rasa," sebutnya.
Adapun diberitakan Rakyat Sulsel, ada sekitar 300 warga yang berencana akan menutup total TPA Tamangapa saat aksi unjuk rasa berlangsung.
Koordinator Aksi, Mursalin Tawang mengatakan, aksi akan dilaksanakan besok mulai puku 09.00 wita di TPA. Ratusan massa aksi yang akan dihadirkan terdiri dari warga setempat dan RT RW. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjuti RDP kedua yang dilakukan pihaknya.
Mursalin menyebut, warga Tamangapa kecewa atas keinginan Pemerintah Kota Makassar untuk membangun proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kecamatan Tamalanrea.
Ia melanjutkan berdasarkan peraturan daerah (perda) dan peraturan wali kota (perwali) pembangunan proyek PSEL dibangun di kawasan TPA Tamangapa, Kecamatan Manggala.
"Alasannya Pemkot itu industri (PSEL). Di sisi lain kita menganggap PSEL itu bukan industri tapi bagian TPA modern," ujar Mursalin.
Mursalin mengatakan warga Manggala menginginkan pembangunan proyek PSEL dibangun di kelurahan Tamangapa. Apalagi, selama 31 tahun tanah mereka telah ditimbun oleh sampah hingga saat ini belum dibayar oleh pemkot Makassar.
Mursalin menyebut dirinya bersama warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Manggala Peduli TPA TAMANGAPA akan melakukan penutupan jalan hingga permintaan mereka terpenuhi.
"Kami akan melakukan sampai ada putusan PSEL ditempatkan di Manggala. Kita akan menutupnya berhari-hari, rencananya begitu," tutup Mursalin. (Isak/B)