JAKARTA, RAKYATSULSEL - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhamamd Tito Karnavian meminta kepala daerah memastikan ketersediaan beras memadai di daerahnya masing-masing. Pemerintah daerah (Pemda) perlu berkoordinasi dengan Bulog dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mencukupi kebutuhan beras. Terlebih, bagi daerah yang mulai mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
“Bukan hanya cukup per hari ini, tapi cukup sampai dengan stok sampai dengan bulan Desember,” ujar Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (14/8/2023).
Mendagri mengatakan, saat ini stok beras secara nasional kurang lebih sebanyak 1,3 juta ton. Namun, Presiden menginginkan agar stok tersebut dapat mencapai sekitar 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan hingga April tahun depan. Sedangkan puncak El Nino diperkirakan bakal terjadi pada September atau Oktober mendatang. Kondisi ini akan menekan suplai beras hasil panen, baik di tingkat global maupun nasional.
“Tingkat global beberapa negara terdampak pasti akan mengurangi atau dia akan menggunakan konsumsi dalam negeri mereka sendiri untuk ketahanan pangan mereka masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari mengatakan, upaya penambahan stok beras terus dilakukan baik dari produksi dalam negeri maupun beras impor. Stok cadangan beras juga sudah disebarkan ke seluruh gudang-gudang Bulog di daerah.
”Stok-stok ini dapat kita gunakan untuk kegiatan intervensi pasar termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang kita kerja samakan dengan Badan Pangan Nasional,” ujarnya. (Abu/A)