MAKASSAR, RAKYATRSULSEL - Euforia pesta demokrasi mulai nampak, tak sedikit juga peran para pewarta untuk mengawal demokrasi yang berkualitas, kode etik mesti mejadi prioritas.
Hal itu juga diutarakan oleh Ketua PWI Pusat, Atal Sembiring Depari terkait netralitas seorang pewarta dalam menyajikan informasi.
Kata dia, independensi penulis menjadi dasar untuk tidak terpengaruh dengan tendensi dari pihak tertentu untuk menyampaikan informasi melalui tulisan yang tentu harus berimbang, layaknya timbangan sisi kanan dan kiri mesti seimbang.
“Kita kan kedepankan independennya, (Jurnalis), kita netral, bak timbangan kanan kiri sama, itu seharusnya jadi pegangan kita dalam penulisan,” sebutnya, Senin (14/8/2023).
Ia melanjutkan, apalagi pada tahun politik nanti mesti menghindari tulisan yang propokatif, yang bisa menimbulkan efek yang tidak baik di masyrakat. Hal itu disampaikannya untuk mejaga kondisi damai dalam kehidupan sosial.
“Tulisan pers harus menjadi jurnalisme damai, dia bisa menentramkan hati masyrakat, bisa mendamaikan, jangan memprovokasi,” tegasnya.
Ia menyampaikan, kode etik merupakan mahkota dari jurnalistik dan menjadi dasar segala pengumpulan informasi, pengolahan infromasi dan penyajian informasi.
Bahkan ia menyampaikan, untuk anggota PWI sendiri yang terindikasi ikut dalam kontestasi politik juga diberikan atensi.
“Jangan Ikut Kontestasin Politik, ikut cawe-cawe saja itu kita atensi, kalau dia pengurus dalam PWI itu kita cabut,” tutupnya. (Abu Hamzah/B)