PANGKEP, RAKYATSULSEL - Geliat inovasi di PT. Semen Tonasa terus menunjukkan tren positif, ini lantaran pada tahun 2023 sebanyak 546 inovator yang tergabung dalam 209 tim telah terdaftar di Unit Manajemen Sistem PT Semen Tonasa.
Tren peningkatan tersebut dibeberkan SM Sistem Manajemen PT Semen Tonasa, Rifki Pradipta di acara Konvensi Mutu Semen Tonasa XXXIV-2023, Selasa (08/08/2023) lalu.
"Dalam 3 tahun terakhir, karyawan Semen Tonasa yang mengikuti inovasi menunjukkan kenaikan rata-rata 5 persen setiap tahunnya mulai dari tahun 2021 hingga 2023. Nilai ini diperoleh dari jumlah total karyawan yang melakukan aktifitas dan inovasinya terdaftar di pengelola inovasi." ungkap Rifki Pradipta.
Tidak sampai disitu, prestasi maupun realisasi paten atas hasil inovasi juga berada di angka yang positif. Seperti dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) Tahun 2022, dari 7 tim peserta yang ikut, inovator Semen Tonasa berhasil meraih 5 predikat Platinum dan 2 predikat Gold.
Demikian juga dalam event inovasi internasional tahun 2022 yang lalu, dari 4 tim yang ikut, Semen Tonasa berhasil memperoleh 3 penghargaan tinggi dan 1 tim terpilih sebagai Best of The Best Team.
Sedangkan untuk event inovasi tahun ini, dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety & Health 2023, 2 tim inovator Semen Tonasa memperoleh penghargaan 4 bintang dan 1 tim lainnya mendapatkan 3 bintang.
Direktur Utama Semen Tonasa, Asruddin, mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh para karyawan di PT. Semen Tonasa.
"Di zaman yang semakin kompetitif ini, inovasi menjadi salah satu kunci perusahaan untuk tetap dapat bertahan dan bahkan bertumbuh lebih besar lagi. Karena itulah, kami manajemen sangat mendukung berbagai program-program dan inisiatif strategis yang dapat memacu semangat kreatifitas dan inovatif dari para karyawan dan seluruh insan perusahaan, untuk dapat menghasilkan serta mengeksekusi inovasinya yang dapat membawa benefit bagi perusahaan." Terang Asruddin.
Dari kegiatan inovasi sepanjang tahun 2023 ini, tercatat potential benefit yang dihasilkan sebesar Rp 267 Milyar. Di mana dari angka Rp 267 Milyar itu, yang telah dilakukan verifikasi benefit oleh Tim Verifikasi dari Departemen Keuangan serta Pengelola Inovasi adalah sebesar Rp 41 Milyar. (*)