MAKASSAR, RAKYATSULSEL-- Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Makassar, berinisial SK (16) melapor ke polisi usai mengaku jadi korban pelecehan seksual di lingkungan sekolahnya.
Remaja itu mengaku dilecehkan oleh beberapa laki-laki yang merupakan seniornya sendiri di sekolah. Aksi pelecehan itu berlangsung, Selasa (15/8/2023) kemarin.
Karena tak terima perlakuan itu, keluarga siswi kelas X itu pun melaporkan ke Mapolrestabes Makassar dengan bukti laporan: LP/1679/K/VIII/2023/POLDA SUL-SEL/RESTABES MKS.
Adapun saat dikonfirmasi, SK bercerita detik-detik dirinya diduga dilecehkan seniornya di sekolah. Kata dia, aksi pelecehan tersebut berlangsung saat dirinya melintas di depan para terduga pelaku.
"Pertama saya turun (ke lantai bawa sekolahnya) karena disuruh sama guru antar buku di ruangannya, terus setelah dari ruang guru itu saya menuju ke atas lagi (kelas). Tiba-tiba ada semua (terduga pelaku) kumpul-kumpul di situ," kata SK kepada awak media.
SK menjelaskan, di lokasi tempat dirinya dilecehkan ada sekitar 10 orang seniornya dan mencoba menggodanya. Bahan beberapa diantaranya langsung memegang bagian tubuh sensitif SK.
"Kejadiannya sekitar pukul 12.00 Wita. Sepuluh orang ini, tiba-tiba ada satu orang kayak didorong, saya tidak tahu didorong atau sengaja, pas itu dia kena bagian depanku," ujarnya.
"Terus saya tangkis, kena tanganku, sakit Ki kurasa. Terus saya rasa juga kayak ada pegang lagi dadaku. Pas saya mau pergi, ada lagi kayak raba pantatku. Jadi saya bilang jangan sentuh saya, tidak kusuka," SK melanjutkan.
Tidak hanya itu, selain mengalami pelecehan secara fisik, SK juga mengaku mendapatkan pelecehan secara verbal dari para seniornya itu.
SK mengaku saat meninggal lokasi tempat dirinya dilecehkan, para terduga pelaku masih sempat meneriaki dirinya dengan kata-kata kurang pantas.
"Pas saya naik ke atas (kelas), dia berteriak bilang, tak Rp2.000 ribu jako lagi. Saya menangis, ini kejadiannya di lantai dasar dekat tangga. Karena saya emosi sekali jadi saya menangis," tutur SK.
Menindak lanjuti informasi tersebut, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri yang turut dikonfirmasi mengatakan, pihaknya saat ini sementara masih mendalami laporan SK.
"Belum saya dapat informasi dari anggota, tapi kita lakukan penyelidikan," singkat Iptu Alim. (Isak/B)