MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah sumber air baku di Kota Makassar mengalami penurunan debit air yang signifikan. Dilaporkan penurunan debit air mencapai dua meter dampak dari kekeringan.
Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar melakukan salah satunya dengan menurunkan pompa di waduk untuk mengatasi penurunan debit air tersebut.
"Debit air menurun hingga 2 meter, di waduknya pun sudah kita turunkan pompa pun juga turun debit airnya," ujar Direktur utama PDAM Kota Makassar, Benny Iskandar, Rabu (16/8).
Benny Iskandar mengatakan kawasan paling terdampak dilaporkan berada di kawasan-kawasan Utara dan Timur Makassar. Akibatnya, ini juga berimbas ke sejumlah pelanggan.
Maka dari itu, Benny menyebut PDAM Makassar menyiapkan sebanyak 20 tangki truk air bersih. Nantinya, tangki tersebut, kata Benny, akan disebar khususnya di kawasan-kawasan yang paling terdampak kekeringan.
Menurutnya, upaya ini dilakukan sebagai solusi sementara untuk menyediakan pasokan air kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami melayani kalau ada permintaan pelanggan. Yang bukan pelanggan kami tidak layani. Yang bukan pelanggan berbayar," tutur Benny.
Sementara itu, Humas PDAM Makassar, Idris mengatakan dampak dari kekeringan di kawasan Utara telah diantisipasi setelah adanya peringatan musim kemarau oleh BMKG.
Ia mengungkapkan upaya pencegahan telah dilakukan sejak awal tahun, termasuk penurunan pompa di beberapa sumber air baku untuk memastikan pasokan air tetap lancar.
""Masalahnya sekarang kan sekarang musim kemarau, jadi meski dipasang pompa, debit air yang menurun," kata Idris.
Meskipun situasi sulit akibat musim kemarau, Idris menyebut pemasangan pompa inline telah memberikan hasil yang memuaskan. Salah satunya, di wilayah Pannampu. Berdasarkan laporan yang diterimanya, masyarakat disana sudah merasakan pasokan air yang lebih memadai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"20 tahun mereka tidak pernah mendapatkan aliran sederas ini," terang Idris. (Shasa/A)