MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dengan panjang sekitar 1,52 km pengerjaan Jalan Antang Raya yang berada di Kecamatan Manggala, Kota Makassar rampung.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, pengerjaan jalan ini termasuk tercepat di seluruh Indonesia. Sebab, belum ada proyek fisik yang dapat diselesaikan bulan Agustus dengan anggaran yang sama.
Kata dia, efisiensi waktu itu juga didukung dengan adanya E-katalog. Dimana proses lelang bisa dilakukan dalam sepekan.
"Kalau lelang biasa, lama menunggu 45 hari, ini menggunakan E-katalog kita hanya menunggu seminggu sudah bisa tahu pemenangnya. Dan kontraktor terpilih tidak seperti tahun kemari. Selalu tinggalkan pekerjaannya. Tahun ini Alhamdulillah langsung selesai," tutur Andi Sudirman dalam sambutannya pada peresmian jalan Antang raya, Senin (21/8/2023).
Ia melanjutkan, pengguna E-katalog mempermudah Pemprov menemukan kontraktor dengan rekam jejak yang bagus. Selain itu, Sudirman juga menyebut bahwa Sulsel mendapatkan penghargaan peringkat 2 nasional tertinggi senilai Rp995 miliar untuk E-katalog tahun ini.
"Anggaran untuk semua jalan tahun ini, mulai dari Antang, patalasang, burung-burung dan paket jalan lainnya telah dianggarkan sekitar Rp60 miliar tahun ini," kata Sudirman.
Selain itu, kata dia, masih ada paket jalan lainnya yang akan dikerjakan tahun depan seperti Jl Aroepala, Jl Yasin Limpo, Burung-burung - Bili-bili. Dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp50 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas BMBK Sulsel, Astina Abbas menyebut jalan Antang yang telah rampung ini dikerjakan dibagi menjadi 2 paket pengerjaan yang mulai dikerjakan tahun 2022 sampai 2023. Tahap pertama pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp4,7 miliar dan tahap kedua di tahun ini sebesar Rp9,8 miliar. Dengan panjang 1,52 km dan lebar 7,5 meter.
"Tahun lalu 575 meter (2022), 2023 ini kurang lebih 980. Lebarnya 7 setengah meter. mulai dari jembatan sampai dengan pertigaan borong. Jadi 1,52 KM totalnya," jelas Astina.
Ia mengutarakan, adapun proses pengerjaan 130 hari kalender sesuai dengan waktu yang ditentukan dan dapat diresmikan lebih awal. Selain itu, dalam proses pengerjaan pihaknya terpaksa harus menebang beberapa pohon sebab, jalanan tersebut menggunakan drainase tertutup.
"Ada 11 pohon yang terpasang ditebang pada saat pengerjaan. Tapi kita sudah ganti ke DLH sekitar 330 pohon dengan tinggi rata-rata 2 meter," pungkasnya. (Abu/B)