TAKALAR, RAKYATSULSEL - Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo melakukan silaturahmi dengan ratusan aktivis dan pemuda Kabupaten Takalar. Dalam kesempatan ini, politisi Partai NasDem itu membahas tentang peran sentral pemuda dalam membangun daerah dan bangsa ini.
Mengawal diskusi, Rudianto Lallo memulai dengan membahas pemikiran Tan Malaka yang juga merupakan pahlawan pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia. Kata dia, menurut pemikiran Tan Malaka idealisme merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap pemuda. Dengan idealisme seseorang tidak akan mudah goyah atau tidak akan mudah berkompromi dengan orang-orang yang merugikan kehidupan bangsa.
"Jadi idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda, kalian semua adalah generasi emas, generasi yang sulit ditumbangkan oleh kekuatan apapun," kata Rudianto Lallo.
Olehnya itu, Legislator Makassar dua periode itu mendorong agar milenial harus ambil peran dalam perhelatan politik. Sikap politik yang ditentukan saat ini dapat dengan cepat membuat perubahan yang secara signifikan. Alasannya karena pemuda itu tidak mudah dijatuhkan dengan materi dan sebagainya.
"Saya yakin dan percaya, jika anak muda bersatu, orang yang akan mempermainkan kekuasan ketakutan. Sejarah bangsa ini mencatat jika kekuasaan itu direbut oleh pemuda dari rezim korup, otoriter dan sebagainya," kata Rudianto Lallo.
Kekuatan pemuda di negeri ini sudah terbukti, kekuasaan Presiden Suharto yang dimulai sejak 1967 sampai 1998 harus berakhir dengan tragis, dimundurkan secara paksa oleh kekuatan pemuda. "Siapa sangka Presiden Suharto yang berkuasa selama 32 tahun, yang menguasai seluruh pasukan tapi ujungnya juga jatuh. Itu karena kekuatan pemuda dan rakyat. Jadi dapat disimpulkan jika kekuasaan tertinggi ada pada rakyat," tambah Rudianto Lallo.
Lanjut politisi dengan Tagline "Anak Rakyat" itu, saat ini, jaman sudah demokratis, maka waktunya menunjukkan jati diri, pemuda jangan diam. Waktunya mengambil bagian terpenting, waktunya ikut dalam proses politik. Sebab dengan politik, kekuasaan dapat terus diawasi.
"Jangan pada saat harga bahan-bahan naik baru protes. Melaksanakan aksi dimana-maana. Ini waktu paling tepat, jika tidak menjadi politisi, paling tidak pilihan anak muda tepat. Jangan pilih yang hanya akan mementingkan dirinya, yang datang ke gedung sidang hanya duduk, diam, tidur, ditambah foto-toto," ujarnya.
Menurut dia, wakil rakyat yang ada di pusat hanya diperhitungkan jika memiliki ide gagasan yang tepat sasaran. Lantas siapa yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat di daerah jika wakilnya tidak bersuara. Wakil rakyat sejatinya dibayar oleh uang rakyat untuk bersuara, bukan diam membisu.
"Dimana-mana saya katakan, wakil rakyat itu digaji dari uang rakyat untuk berkoar-koar digedung rakyat. Sebab esensinya DPR itu pengawasan, politik anggaran dan membuat undang-undang," katanya.
"Untuk politik anggaran, disini anggota DPR RI harus memiliki argumentasi kuat atas apa yang diperjuangkan dapat anggaran pusat. Jika anggota DPR-nya hanya datang duduk makan yakin saja tidak ada bargeningnya," tutup Rudianto Lallo. (*)