BKKBN Sulsel dan DP2KBP3A Pinrang Gelar Monev TPPS, TPK dan SATGAS

  • Bagikan
Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim Penanggulangan Percepatan Stunting (TPPS) Tim Pendamping Keluarga ( TPK ) dan Satuan Tugas Stunting Kabupaten Pinrang,berlangsung di Aula Kantor DP2KBP3A, Selasa (22/8/2023).

PINRANG, RAKYATSULSEL - Badan Kesejahteraan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel, Dinas P2KBP3A Kabupaten Pinrang melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim Penanggulangan Percepatan Stunting (TPPS) Tim Pendamping Keluarga ( TPK ) dan Satuan Tugas Stunting Kabupaten Pinrang,berlangsung di Aula Kantor DP2KBP3A, Selasa (22/8/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut,Prof.M.Rizal Manua Damanik Deputi Litbang BKKBN,Wakil Bupati Pinrang Drs.Alimin,Kepala Perwakilan BKKBN Prov Sulsel Sodiqin ,Kadis P2KBP3A Dr.Ramli Yunus,beberapa Kepala OPD,TPPS TPK dan Satgas Stunting Pinrang.

Dalam sambutannya, Wabup Alimin yang juga merupakan Ketua TPPS Kabupaten Pinrang menyampaikan bahwa, Berbagai upaya telah dilakukan oleh TPPS dibawah arahan Bupati Pinrang dalam penanganan stunting di Kabupaten Pinrang.

Wabup Alimin juga mengungkapkan bahwa, dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pinrang melibatkan lintas sektor sehingga diharapkan program - program kerja tetap berorientasi pada penanganan stunting.

Selain itu, Wabup Alimin juga mengajak agar setiap stake holder tidak mengedepankan ego sektoral sehingga stuktur kerja, metode dan pemanfaatan kearifan lokal dapat dimaksimalkan dalam upaya penurunan stunting sesuai harapan bersama yakni dibawah 14 % diakhir tahun 2023.

"Mari bekerjasama dan bekerja ikhlas, kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas Satukan komitmen untuk bisa meraih tingkat stunting 2024 dibawah 14%," pungkas Wabup Alimin.

Sementara itu Deputi Litbang BKKBN Prof. drh. M.Rizal M Damanik, MRep.Sc, PhD mengungkapkan bahwa dalam upaya penurunan stunting, perlu ada koordinasi terstruktur dan konvergensi dan Koordinasi diantara stake holder terkait.

Olehnya itu, upaya ini perlu komitmen bersama untuk mewujudkan cita - cita bersama yakni target nasional angka stunting berada pada 14 persen di tahun 2024.

Rizal juga mengungkapkan bahwa target kampanye zero growth bayi lahir stunting adalah calon pengantin (Catin), Ibu Hamil dan ibu menyusui agar senatiasa menjaga gizi agar bayi lahir dalam keadaan sehat.

"Angka stunting saat ini akan berpengaruh dan berdampak pada 10 sampai 20 tahun kedepan, Olehnya itu, kita harus kerja keras agar stunting dapat ditekan," harap Rizal.

"Pencapaian Stunting 14 persen bukan hal yang mustahil, pasalnya negara kita ini kaya dengan bermacam hasil seperti buah dan sayuran dari peternakan dan perikanan yang kesemuanya mudah untuk di dapatkan, sinar matahari yang sepanjang tahun dapat dirasakan, semua tersedia. Olehnya itu target 14 persen pasti dapat dicapai," pungkasnya. (Amr)

  • Bagikan

Exit mobile version