MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah merilis daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI Jumat lalu. Dari 18 parpol di Sulsel telah menyetor 407 jagoan.
Dari Partai Demokrat Sulsel, juga menyetor 24 kader bersaing. Kini terdapat 2 pensiunan manajemen PT Semen Tonasa mengikuti kontestasi pemilu caleg khususnya anggota DPR RI.
Keduanya adalah Dr. H. M. Sattar Taba, SE, M. AP dan H. Abdul Rachmat Noer. Kedua orang ini sebelumnya adalah profesional murni yang bergelut di dunia bisnis.
"Setelah memasuki masa pensiun, kami memutuskan untuk berkiprah di dunia politik praktis. Tidak tanggung-tanggung kami mengincar kursi DPR RI," kata Abdul Rachmat Noer, salah satu Caleg DPR RI dapil Sulsel I, Selasa (22/8/2023).
Ia menyampaikan, Sattar Taba sosok yang sangat berpengalaman memimpin BUMN, dia pernah menjabat Direktur Keuangan PT. Semen Tonasa kemudian menjadi Dirut PT. Semen Tonasa. Sebelum memegang posisi Direksi di PT Semen Tonasa, Sattar Taba pernah menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Utama PT Semen Kupang.
Karir Sattar Taba tidak berhenti di PT Semen Tonasa. Setelah berhasil membangun pabrik Unit Tonasa V, dia dipercaya menjabat Dirut PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jakarta.
"Putera Maros ini terdaftar sebagai Caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil Sulsel 2. Sattar Taba berada diurutan 5, sementara yang menduduki nomor urut 1 adalah Ni’matullah," jelasnya.
Pensiunan PT Semen Tonasa lainnya yang memutuskan diri untuk berkiprah di politik praktis adalah dirinya sendiri Abdul Rachmat Noer.
Putera asli Turatea Jeneponto ini terdaftar nomor urut 5 DCS DPR RI Dapil Sulsel 1. Rachmat yang berlatar belakang aktivis ini harus bersaing dengan Hj. Aliyah Mustika Sirajuddin sebagai incumbent.
Rachmat pernah menduduki berbagai jabatan puncak di anak perusahaan PT Semen Tonasa. Dia pernah menduduki posisi Dirut PT Topabiring Trans Logistik, Dirut PT Prima Karya Manunggal, Dirut PT Biringkassi Raya dan Ketua Kopkar Semen Tonasa.
"Keputusan saya masuk ke dunia politik tidak terlepas dari niat untuk tetap berkhidmat kepada negara. Jika saya selama 31 tahun berkhidmat ke negara melalui BUMN, maka setelah purna tugas saya ingin melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara melalui panggung politik praktis," ungkapnya. (Suryadi/B)