MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ikatan Perguruan Silat Budaya Makassar menampilkan drama cerita rakyat dengan tema Orang yang Tidak Ingin Dipermalukan dalam Makassar Festival F8, Sabtu, (27/8).
Drama itu menceritakan mengenai seorang putri Karaeng Raja yang disandera oleh seorang bangsawan yang tidak memiliki budi pekerti luhur.
Deng Gangga, putri Karaeng itu awalnya keluar rumah tanpa sepengetahuan bapaknya. Namun secara tidak sengaja kepergian itu diketahui oleh pengawalnya.
Mengetahui kepergian putrinya tanpa izin itu membuat sang Karaeng murka. Dia kemudian mengutus dua pengawalnya untuk mencari sang anak tercinta.
Dalam kepergian Deng Gangga tak disangka bertemu dengan dua pengawal seorang bangsawan bernama Ballaco.
Dua pengawal itu ternyata berhasil menculik dan menyandera anak Karaeng. Dua pengawal yang masing-masing satu lelaki dan satu perempuan itu berhasil mengendus keberadaan putri cantik itu.
Mereka berhasil mengalahkan para pengawal Ballaco. Sayangnya saat ingin menyelematkan anak itu pengawal laki-laki Karaeng tewas dan pengawal perempuan terluka.
Meski begitu, pengawal yang terluka berhasil menyampaikan pesan bahwa Ballaco-lah yang menyandera buah hatinya.
Tetta sang putri pun tambah murka. Alhasil dia sendirilah yang langsung menghadapi musuhnya itu. Mereka bertarung dengan seru. Perpaduan silat dan badik keduanya begitu apik.
"Kau bangsawan tetapi prilakumu tidak sesuai. Kau berani menyandra, menculik anak saya. Artinya kau telah menginjak harkat dan martabat saya," kata sang Karaeng kepada Ballaco.
Karaeng mengatakan dirinya juga berhasil membalaskan harkat dan martabatnya yang menghina mereka. Badik Karaeng mampu membunuh lawannya. Ballaco pun tewas ditangannya.
Setelah berhasil menyelematkan sang anak, Karaeng berpesan agar jangan mengulangi perbuatan tersebut.
"Jangan sekali-kali berbuat hal demikian jika tidak ingin Tettamu dibunuh. Camkan itu," pesannya.
Apalagi dengan orang yang tak dikenal itu akan merusak harkat dan martabat keluarga. Penampilan Ikatan Perguruan Silat Budaya Makassar mendapatkan apresiasi penonton F8.
Salah satu tujuan didirikan komunitas ini ialah membangun mental dan fisik dalam rangka membangun semangat kebangsaan, ketahanan sosial dan nasional yang tangguh.
Selain budaya silat, ada pula persembahan dari Pemerintah Kalimantan Utara yang menampilkan tarian budaya asal Kaltara. Ada enam perempuan cantik asli Dayak yang membawakan tarian dengan indah. Kali ini merupakan pertunjukan kedua mereka setelah setelah tampil pertama pada Jumat, kemarin. (Shasa/A)