MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Hasbih Abdullah meninggal dunia, pada Senin (28/8/2023). Keluarga besar YLBHI - LBH Makassar dan sejumlah aktivis di Makassar merasakan duka yang mendalam atas kepergian aktivis senior itu.
Hasbih Abdullah diketahui menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Jenazah almarhum kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Dg Tata 1, Kecamatan Tamalate, Makassar. Dan menurut informasi, jenazah almarhum akan dibawa ke kampung halamannya di Pinrang untuk dikebumikan besok, Selasa (29/8/2023).
Atas kepergian mantan Direktur LBH Makassar periode 2004-2007 itu, sejumlah kerabat dekat almarhum turut mendatangi rumah duka.
Mulai dari Direktur LBH Makassar Muhammad Haedir bersama sejumlah pengurus LBH Makassar lainnnya, ada juga Ketua Peradi Makassar Jamil Misbach, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo dan sejumlah aktivis NGO di Makassar.
Direktur ACC Sulawesi Kadir Wokanubun, yang turut hadir di rumah duka mengatakan sosok Hasbi Abdullah adalah penggiat dan praktisi hukum yang banyak mendedikasikan hidupnya untuk bantuan hukum ke masyarakat sipil kurang mampu.
"Dedikasi almarhum (Hasbi Abdullah) untuk memberikan bantuan hukum ke masyarakat sipil sangat melekat pada diri almarhum," ujar Kadir sapaan-nya.
Keberpihakan Hasbi Abdullah terhadap hak-hak sipil disebut begitu ditunjukkan semasa hidupnya. Tidak hanya saat menjadi Direktur LBH Makassar (2004-2007), melainkan juga saat mendirikan kantor hukum sendiri.
"Saya kenal almarhum memang komitmennya sangat tinggi dalam hal memberikan bantuan hukum kepada masyarakat sipil kurang mampu," kenangnya.
Atas dedikasinya, Kadir pun mengaku sangat kehilangan sosok Hasbi Abdullah.
Hal yang sama diungkapkan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) saat melayat ke rumah duka.
IAS atau kerap disapa Aco menyebut Hasbi Abdullah adalah sahabat sejati baginya.
"Hasbi ini adalah sosok sahabat sejati bagi pribadi saya. Sahabat sejati itu ketika kita merasa susah dia juga meresahkan susahnya," ujar IAS.
Lebih lanjut dikatakan IAS, sosok pribadi Hasbi di matanya juga adalah orang yang sabar.
"Yang kedua, orang ini terlalu sabar, karena kesabarannya kondisinya seperti ini," ujarnya.
Yang ketiga lanjut IAS, Hasbi adalah sosok bertanggung jawab dan peduli.
"Inilah yang agak sulit kita terka, karena dia dalam keadaan sakit atau apa, tidak pernah mau mengeluarkan keluhan," ungkap IAS.
"Bayangkan saja, proses masuk rumah sakit kita harus pakai pemaksaan oleh kak Mappi," sambungnya.
Semasa menjabat Wali Kota Makassar, IAS mengaku kerap mendapatkan masukan dari sosok sahabatnya itu.
"Selama saya menjabat di pemerintahan sampai saya bermasalah dengan hukum, beliau adalah sosok yang selalu memberi (support)," ucapnya.
IAS mengaku sangat kehilangan lantaran saat dirawat dirinya sempat video call dan berjanji akan menjenguk.
Namun, karena berada di Bandung dan banyak kesibukan, IAS pun tidak sempat menjenguk hingga Hasbi meninggal dunia.
"Makanya tadi pas saya dapat telepon beliau meninggal dunia, saya langsung menangis dan langsung kesini," pungkasnya. (Isak Pasabuan/B)