"Ngga ada kapok-kapoknya nih si panci," kata akun @ms.Sinjal.
Sebelumnya, Perayaan HUT ke-78 RI di Istana Negara jadi sorotan, terutama saat lagu Rungkad dinyanyikan Putri Ariani kemudian diikuti joget-joget beberapa peserta upacara.
Mantan Menpora era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo menilai cara itu justru menodai peringatan HUT RI di Istana Negara.
Dia menilai apa yang dilakukan oleh peserta mengingatkannya pada peristiwa kelam bangsa ini saat terjadi G30 S PKI.
Dia menyoroti saat seisi istana berjoget kala Putri Ariani menyanyikan lagu Rungkad. Dia menuturkan, ada perluasan arti dari peristiwa di istana.
Meski menggunakan bahasa tradisional, tetapi menurutnya ada maksud atau pemaknaan lagu yang tidak cocok dengan acara kenegaraan.
"Jadi, memang ada perluasan arti. Tapi, ini dalam bahasa tradisional, apa yang terjadi itu, maksudnya mau benar, tapi tidak benar. Maksudnya mau betul tapi jadi salah," katanya, dikutip dari YouTube pada Kamis (24/8/2023).
Dia melanjutkan, saat ini di istana sudah ada berbagai variasi dan hiburan. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Dia menyoroti berbagai hiburan yang disuguhkan.
"Bagus, ketika ada variasi, ketika dulu-dulu gak ada kereta kencana yang membawa bendera dari Monas ke Istana. Itu modifikasi yang bagus," lanjutnya.
Roy menuturkan jika lagu ini sebenarnya berbahaya dan mempertanyakan konsultan yang mengizinkan Rungkad menggema di Istana.
"Justru itu, ini kan berbahaya. Ada lagu, saya gak tahu siapa konsultannya. Yang kemudian mengizinkan lagu itu dinyanyikan," jelas Roy.
Terlebih ada adegan saat seluruh peserta upacara asyik berjoget. Dia menilai apa yang dilakukan oleh peserta mengingatkannya pada peristiwa kelam bangsa ini saat terjadi G30 S PKI. (fajar online)